Kodam I Bukit Barisan Bantu Warga yang Diduga Diintimidasi Ormas
Kodam I/Bukit Barisan segera melakukan koordinasi untuk menelusuri dugaan intimidasi dan tindakan sepihak tersebut.
Penulis:
Hasanudin Aco
Editor:
Muhammad Zulfikar
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Kodam I Bukit Barisan membantu warga yang diduga mengalami intimidasi dari organisasi kemasyarakatan (ormas), usai viralnya video penghentian paksa usaha pembuatan es kristal di Kabupaten Langkat, Sumatera Utara.
Video tersebut memperlihatkan seorang wanita yang diduga pemilik usaha merekam kondisi pabrik es kristal miliknya yang tak lagi beroperasi.
Baca juga: Kerja Sama Kodam Udayana-Unud, Kapendam Bantah Tudingan Militerisasi: TNI Hadir sebagai Mitra
Dalam keterangannya, wanita itu menyebut bahwa aktivitas di pabrik UD Aguaris, yang berlokasi di Desa Pantai Gemi, Kecamatan Stabat, dihentikan secara sepihak oleh sejumlah orang yang mengaku dari ormas.
“Kami pengusaha UD Aguaris bidang usaha pembuatan es kristal, kami sudah tertekan dengan adanya mengaku dari ormas SPSI dan Pemuda Pancasila. Kami punya usaha ditutup, tidak bisa beroperasi, mesin dimatikan. Kami sudah terintimidasi, karyawan kami diberhentikan, tidak boleh bekerja,” ucap wanita dalam video tersebut.
Ia juga memohon bantuan kepada Presiden dan aparat agar pabriknya dapat kembali beroperasi.
“Kami ada bayar pajak, usaha izinnya lengkap, mohon dibantu Pak agar pabrik kami bisa beroperasional lagi,” tambahnya.
Menyikapi hal ini, Kodam I Bukit Barisan segera melakukan koordinasi untuk menelusuri dugaan intimidasi dan tindakan sepihak tersebut.
Mereka menegaskan akan mendampingi warga jika terbukti ada unsur pelanggaran hukum dan upaya merugikan masyarakat.
Baca juga: Kodam II/Sriwijaya Duga Aparat Kepolisian Juga Terlibat dalam Judi Sabung Ayam di Way Kanan Lampung
Meski secara teritorial berada di luar lokasi kejadian, pihaknya menyatakan siap bekerja sama dalam proses klarifikasi, terutama jika ada dugaan penggunaan atribut atau nama institusi yang mengarah pada tindakan premanisme berkedok ormas.
“Kami akan dukung upaya penegakan hukum, dan apabila benar terjadi intimidasi terhadap warga, maka hal itu tidak boleh dibiarkan,” ujar sumber internal Kodam yang enggan disebutkan namanya.
Sejauh ini, aparat kepolisian belum mengeluarkan pernyataan resmi terkait perkembangan kasus tersebut.
Namun langkah responsif dari jajaran TNI diharapkan menjadi angin segar bagi pelaku usaha dan masyarakat yang menginginkan kepastian hukum dan perlindungan atas aktivitas ekonomi mereka.
Keterlibatan aktif institusi seperti TNI dalam memastikan keamanan warga sipil juga dinilai penting untuk mencegah praktik-praktik sewenang-wenang dari oknum yang mengatasnamakan ormas.
Kapendam I Bukti Barisan Letkol TNI Asrul Kurniawan Harahap saat dikonfirmasi bersyukur pabrik itu kini telah normal beroperasi kembali siang ini.
"Dandim, Kapolres, dan Dandenpom hari ini sekitar pkl 11.00 WIB juga sudah datang ke lokasi untuk memastikan bahwa pabrik es tersebut beroperasi dengan normal tanpa ada gangguan premanisme atau oknum ormas tertentu seperti yang dikatakan pemilik pabrik di video yang viral tersebut," ujarnya.
Serukan Persatuan Nasional, Said Aqil: Hentikan Kekerasan yang Merugikan Bangsa |
![]() |
---|
Ormas se-Kabupaten Bogor Deklarasikan Damai, Komitmen Jaga Keamanan dan Tolak Anarkisme |
![]() |
---|
Malam Ini, Presiden Prabowo Bertemu Para Pimpinan Ormas Islam di Hambalang |
![]() |
---|
Menteri Agama: Nasionalisme Inklusif Fondasi di Tengah Ketegangan Geopolitik Dunia |
![]() |
---|
Bela Jokowi, Firdaus Oiwobo Dirikan Ormas Termul untuk Lawan Roy Suryo Cs, Logonya Simpanse |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.