Kamis, 2 Oktober 2025

Kata Polisi soal Kasus Dokter RS Swasta di Malang yang Diduga Lecehkan Pasien

Polisi siap terima laporan wanita asal Bandung yang ngaku jadi korban kasus dugaan pelecehan seksual oleh seorang dokter rumah sakit swasta di Malang.

Penulis: Nina Yuniar
Editor: Nuryanti
Grafis Tribunwow/Kurnia Aji Setyawan
ILUSTRASI KORBAN PELECEHAN - Seorang wanita asal Bandung, Jawa Barat, berinisial QAR pada Selasa (15/4/2025), mengaku menjadi korban pelecehan seksual yang diduga dilakukan oleh oknum dokter di sebuah rumah sakit swasta di Kota Malang, Jawa Timur, berinisial AY. Berikut update kasusnya. 

TRIBUNNEWS.COM - Polisi akhirnya menanggapi kabar adanya dugaan kasus pelecehan seksual yang dilakukan oleh AY, dokter di sebuah rumah sakit swasta di Malang, Jawa Timur (Jatim).

Satreskrim Polresta Malang Kota mengaku siap menerima laporan dari wanita asal Bandung, Jawa Barat (Jabar), berinisial QAR (31), korban kasus dugaan pelecehan seksual oleh oknum dokter tersebut.

"Kami minta kepada terduga korban, segera melapor ke kami," kata Kasat Reskrim Polresta Malang Kota, Kompol Muhammad Soleh kepada SuryaMalang.com, Kamis (17/4/2025).

"Pada intinya, siap menerima laporannya untuk kami proses," lanjutnya.

Soleh menegaskan bahwa setiap laporan masyarakat yang masuk akan diterima dengan baik dan akan segera ditindaklanjuti.

"Tentunya, tidak hanya terkhusus untuk perkara ini saja, melainkan setiap laporan masyarakat yang kami terima akan diproses sesuai dengan prosedur," tutur Soleh.

"Untuk selanjutnya, kami akan melakukan penyelidikan dan pendalaman," imbuhnya.

Baca juga: Alasan Wanita asal Bandung Ungkap Dugaan Pelecehan Dokter di Malang setelah 2 Tahun

Sementara itu, penasehat hukum korban QAR, Satria Marwan mengatakan bahwa akan melakukan koordinasi lebih lanjut dengan kliennya terkait perkara tersebut akan dilaporkan ke pihak kepolisian.

"Kami masih belum tahu ya, karena kami sendiri juga menunggu klien kami (QAR) datang ke Malang. Rencananya, klien kami akan datang pada Jumat esok atau Sabtu," ungkap Satria.

Kantongi Bukti

Sebelumnya, Satria mengungkapkan bahwa pihaknya telah mengantongi bukti-bukti terkait dan akan disertakan saat membuat laporan ke polisi

"Bukti yang kami punya, yaitu bukti chat percakapan WhatsApp antara terduga pelaku dan korban. Yang mana bukti chat percakapan itu juga sudah di-upload di akun Instagram korban," ujar Satria, Rabu (16/4/2025), dilansir SuryaMalang.com.

Satria juga menjelaskan alasan korban QAR baru membuka kasus ini ke publik sekarang atau 2 tahun setelah kejadian.

Ternyata, korban mengalami trauma secara psikis akibat kejadian pelecehan seksual tersebut.

"Jadi, kenapa korban baru speak up dikarenakan adanya banyak faktor, yaitu korban ini bukan berasal dari Malang, jadi dia enggak punya teman di sini dan merasa takut. Dan kebetulan belum lama ini, ada kasus pelecehan seksual lainnya di Malang, korban mengetahui informasi tersebut dan memotivasi dirinya untuk speak up," beber Satria.

"Karena selama ini, korban cukup tersiksa batinnya dan mengalami trauma. Dan tadi saat kami berkomunikasi secara online lewat zoom, korban terlihat berkaca-kaca dan menangis saat kembali menceritakan kejadian tersebut," sambungnya.

Baca juga: Nasib Oknum Dokter Rumah Sakit Swasta di Malang yang Diduga Lecehkan Pasiennya, Bakal Dipolisikan

Kronologi Pelecehan

Kasus dugaan pelecehan seksual kali ini diunggah oleh akun X @Malangraya_info pada Selasa (15/4/2025), dengan judul 'Viral dugaan aksi pelecehan yang terjadi di salah satu RS Swasta di Kota Malang'.

Unggahan tersebut berisi utas mengenai curhatan korban.

QAR bercerita bahwa kejadian tak menyenangkan yang dialaminya itu terjadi pada September 2022, saat ia berlibur ke Malang.

"Pada bulan September itu, saya berangkat sendirian ke Malang buat liburan. Tetapi karena saya ini orangnya ringkih, akhirnya saya mengalami sakit," kata QAR saat dikonfirmasi lewat telepon pada Rabu, dilansir SuryaMalang.com.

Korban lalu mencari informasi secara online tentang rumah sakit terbaik di Malang dan diarahkan ke salah satu rumah sakit swasta yang ada di Kecamatan Blimbing, Kota Malang.

"Lalu di tanggal 26 September 2022 sekira jam 01.00 WIB dinihari, saya menuju ke Persada Hospital dan masuk lewat Instalasi Gawat Darurat (IGD). Lalu, di situ saya ketemu dengan dokter berinisial AY dan diperiksa terus sempat diinfus," jelas QAR.

Baca juga: Liburan Berujung Petaka, Wanita asal Bandung Diduga Dilecehkan Dokter RS Swasta di Malang

Dalam pemeriksaan tersebut, QAR didiagnosa mengalami sinusitis dan vertigo berat serta harus dilakukan pemeriksaan rontgen.

Namun, hasil rontgen tersebut rupanya tidak langsung keluar.

Terduga pelaku AY lalu mengarahkan QAR ke bagian meja perawat dan diminta untuk memberikan nomor kontak WhatsApp.

"AY ini bilang untuk menyerahkan nomor kontak Whatsapp (WA) ke meja suster. Alasannya, hasil rontgen akan dikirim oleh pihak rumah sakit ke nomor WA saya," beber QAR.

Setelah itu, korban diperbolehkan meninggalkan rumah sakit.

Baca juga: Polisi Kantongi Identitas Bumil Korban Pencabulan Dokter Kandungan di Garut, Dibujuk Lapor

Namun karena kondisinya tak membaik, pada malam harinya, QAR kembali lagi ke rumah sakit tersebut untuk diobservasi lalu dipindahkan ke ruangan kamar VIP.

Keesokan harinya pada 27 September 2022, hasil rontgen pasien akhirnya keluar.

QAR sempat terkejut karena yang memberitahu lewat WA tentang hasil rontgen itu bukanlah nomor rumah sakit, melainkan nomor dari dokter AY.

Mulanya, korban QAR berpikiran positif karena hanya sekedar mengabarkan hasil rontgen.

Tetapi, AY justru semakin intens melakukan chat yang justru mengarah ke hal pribadi.

"Di dalam chat-nya, AY tanya kabar saya lalu tanya sudah tidur kah sambil juga menawarkan kopi. Tetapi chat itu tidak saya balas, karena saya merasa dokter kok seperti ini," ungkap QAR.

Saat menjalani rawat inap, tiba-tiba AY melakukan kunjungan ke kamar korban sambil membawa stetoskop.

Saat itu, QAR sedang dijenguk oleh temannya dan kemudian temannya itu berpamitan pulang.

Di waktu itulah, tabiat aneh pelaku mulai terlihat, dimulai saat AY menutup seluruh gorden kamar inap lalu menyuruh QAR membuka baju rawat inapnya.

"Alasannya mau diperiksa dan meski sudah tidak nyaman, tapi masih menuruti. Setelah itu, AY menyuruh saya buka bra," ujar QAR.

"Dari situ saya mulai berpikir, kok jadi seperti ini dan hal itu membuat saya bingung sekaligus ketakutan. Akhirnya, saya menuruti dan membuka bra," imbuhnya.

Baca juga: Muncul 2 Korban Lain, Hukuman Dokter Residen yang Rudapaksa Anak Pasien RSHS Bandung Bisa Diperberat

Selanjutnya, AY melakukan pemeriksaan dengan cara menempelkan stetoskop ke bagian dada kiri dan kanan sekaligus terus menyenggol bagian sensitif dari QAR.

Tak lama kemudian, AY pun mengeluarkan handphone-nya.

"Saya bilang, ngapain dok kok mengeluarkan HP. Si AY menjawab mau balas WA teman, jadi posisinya tangan kanan masih pegang stetoskop menempel di dada kanan saya dan tangan satunya memegang HP," terang QAR.

"Tetapi, posisi HP nya itu berada tepat mengarah ke dada saya. Langsung saya tarik baju ke atas dan menutup bagian dada, dan saya bilang ke AY mau tidur istirahat," lanjutnya.

AY pun menghentikan aksinya dan langsung keluar kamar.

Pada keesokan harinya, QAR diperbolehkan pulang karena kondisi sudah membaik.

Dinonaktifkan

Supervisor Humas Persada Hospital, Sylvia Kitty Simanungkalit menyatakan bahwa pihaknya telah menonaktifkan AY untuk sementara sembari melakukan proses investigasi internal terkait adanya kejadian ini.

"Terkait pemberitaan yang beredar, kami mengonfirmasi bahwa yang bersangkutan (AY) adalah dokter di Persada Hospital. Saat ini, yang bersangkutan telah dinonaktifkan sementara sambil menunggu proses investigasi internal yang sedang berjalan," ungkap Sylvia.

"Kami dari Persada Hospital menolak  tegas segala bentuk pelanggaran etik, termasuk membentuk tim investigasi internal untuk menelusuri kasus ini secara menyeluruh. Apabila terbukti bersalah, kami akan menindak tegas pelaku sesuai hukum yang berlaku," lanjutnya.

Sebagian artikel ini telah tayang di SuryaMalang.com dengan judul Dugaan Dokter RS Swasta di Kota Malang Melecehkan Pasien Wanita, Polisi Siap Terima Laporan Korban

(Tribunnews.com/Nina Yuniar) (SuryaMalang.com/Kukuh Kurniawan)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved