Jumat, 3 Oktober 2025

7 Fakta Kasus Dokter Kandungan Diduga Lecehkan Pasien di Garut: Modus hingga Pengakuan Korban

Berikut sejumlah fakta terkait kasus dugaan pelecehan seksual yang dilakukan seorang dokter kandungan M Syafril Firdaus atau MSF.

Penulis: Milani Resti Dilanggi
Editor: Sri Juliati
Instagram @ahmadsahroni88
DOKTER KANDUNGAN GARUT - Seorang dokter kandungan yang berpraktik di Kabupaten Garut, Jawa Barat, diduga melakukan tindakan pelecehan seksual terhadap pasien yang sedang melakukan ultrasonografi (USG), (kolase foto, Selasa (15/4/2025). Berikut sejumlah fakta terkait kasus dugaan pelecehan seksual yang dilakukan seorang dokter kandungan M Syafril Firdaus atau MSF. 

"Sudah kami amankan terduga pelaku berinisial MSF, penangkapan kurang dari 24 jam," ujarnya kepada Tribunjabar.id, Selasa (15/4/2025).

Polisi masih melakukan pemeriksaan intensif di Polres Garut untuk menggali keterangan lebih dalam terkait motif dan kronologis kejadian.

AKP Joko menambahkan, proses penyelidikan akan dilakukan secara profesional dan transparan sesuai dengan prosedur hukum yang berlaku.

"Mohon waktu kita sedang melakukan pemeriksaan intensif terhadap terduga," ujarnya.

3. Korban Tak Hanya Satu OrangĀ 

Terungkap saat ini sudah ada dua korban dugaan pelecehan dokter MSF yang melapor kepada polisi.

Polisi secara paralel melakukan pengejaran terhadap pelaku dan jemput bola melakukan pemeriksaan terhadap korban sebelum dokter MSF ditangkap.

Polisi menyebut aksi dugaan pelecehan seksual yang dilakukan dokter MSF seperti video yang beredar terjadi pada 20 Juni 2024.

"Untuk saat ini, korban yang kita dapatkan atau yang sudah melaporkan itu, ada dua orang," kata AKP Joko Prihatin, Rabu (16/4/2025).

4. Dokter MSF Sudah Tak Praktik di GarutĀ 

Kepala Dinas Kesehatan Garut, dr Leli Yuliani mengatakan saat ini terduga pelaku diketahui sudah tidak praktik di klinik tersebut.

Hal tersebut diketahui dari sistem informasi sumber daya manusia dinas kesehatan.

"(Sekarang) yang bersangkutan sudah tidak ada izin praktik satu pun di wilayah Kabupaten Garut," ujar Leli Yuliani, Selasa (15/4/2025).

Ia menuturkan bahwa dulu memang sempat ada laporan ke dinas kesehatan dan kasus tersebut sudah diselesaikan secara kekeluargaan.

Pihaknya juga belum sempat melakukan pemeriksaan secara mental dan psikologis, karena yang bersangkutan saat ini sudah tidak lagi berada di Garut.

Dokter Leli Yuliani menegaskan bahwa terduga pelaku bukan aparatur sipil negara (ASN).

Berdasarkan dari riwayat praktiknya diketahui terduga pelaku pernah bekerja di beberapa fasilitas kesehatan.

5. Korban Ungkap Modus

Halaman
1234
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved