Update Keracunan Massal di Klaten: 129 Warga Terpapar, 1 Tewas dan Penyelenggara Hajatan Minta Maaf
Dari jumlah tersebut, 48 orang dirawat intensif di rumah sakit dan 81 lainnya menjalani rawat jalan
TRIBUNNEWS.COM, KLATEN - Dugaan keracunan massal yang melanda warga Desa Karangturi, Kecamatan Gantiwarno, Kabupaten Klaten, kini semakin mengkhawatirkan.
Berdasarkan data terakhir hingga Selasa (15/4/2025) pukul 14.00 WIB, total 129 warga dilaporkan mengalami gejala keracunan usai menyantap hidangan hajatan wayang kulit yang digelar pada Sabtu (12/4/2025) malam.
Dari jumlah tersebut, 48 orang dirawat intensif di rumah sakit dan 81 lainnya menjalani rawat jalan.
Satu warga dinyatakan meninggal dunia akibat gejala keracunan yang parah, menjadikan kasus ini ditetapkan sebagai Kejadian Luar Biasa (KLB) oleh Pemkab Klaten.
Korban mengalami gejala yang seragam, seperti mual, muntah, diare, demam, hingga dehidrasi.
Berdasarkan keterangan warga, gejala mulai dirasakan sejak Minggu pagi (13/4/2025), sehari setelah hajatan berlangsung.
Baca juga: Kadus, Sinden hingga Dalang Jadi Korban Keracunan Massal di Klaten
Acara hajatan yang awalnya penuh kebersamaan berubah menjadi duka.
Ratusan warga diketahui menyantap nasi kotak berisi nasi, rendang, sambal krecek, acar, dan kerupuk udang yang disajikan dalam kegiatan wayangan.
Pemeriksaan lebih lanjut tengah dilakukan oleh Dinas Kesehatan dan instansi terkait termasuk pengujian sampel makanan.
Hingga kini belum ada hasil resmi penyebab pasti keracunan.
Pihak Penyelenggara Minta Maaf
Keluarga penyelenggara hajatan, melalui kerabatnya Sumardi (60), menyampaikan permintaan maaf atas insiden yang terjadi.
Ia mengaku kaget dan menegaskan bahwa tidak ada unsur kesengajaan dalam kejadian tersebut.
"Kami mohon maaf sebelumnya, tidak ada rencana jadi seperti ini. Kami berharap semuanya bisa selamat dan sehat," ujar Sumardi saat ditemui di kediamannya, Selasa (15/4/2025).
Sumardi mengungkapkan bahwa hajatan tersebut awalnya adalah acara halalbihalal keluarga besar, kemudian dilanjutkan pagelaran wayang kulit sebagai wujud nazar dari kakaknya.
Hidangan disiapkan secara gotong-royong oleh ibu-ibu warga setempat.
Baca juga: Kronologi Keracunan Massal di Klaten: Suparno Meninggal setelah Makan Nasi Kotak
Sumber: Tribun Jogja
Vidio Berikan Bukti Kafe Alero Milik Nenek Endang di Klaten Menggelar Nobar Liga Inggris Tanpa Izin |
![]() |
---|
Tak Asal Tuntut Hak Siar, Vidio Punya Bukti Kafe Milik Nenek Endang Gelar Nobar FA Cup Tahun Lalu |
![]() |
---|
Guru Tolak Perintah Pemkab Cicipi MBG Sebelum Dibagi imbas Keracunan Massal, Sekda Sleman Minta Maaf |
![]() |
---|
Siswa SMP di Klaten Mengurung Diri usai Gagal Jadi Tim Lomba Aubade, Seminggu Tak Masuk Sekolah |
![]() |
---|
5 Populer Regional: Dwi Hartono Otak Pembunuhan Kacab Bank BUMN - Nenek Didenda Rp115 Juta |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.