Kamis, 2 Oktober 2025

Ijazah Jokowi

UGM Digeruduk, Roy Suryo dan Emak-Emak Tuntut Kejelasan Ijazah Jokowi

Roy Suryo dan emak-emak mendatangi UGM untuk menggugat kejelasan ijazah Jokowi. Aksi mengejutkan ini memicu tuntutan transparansi yang semakin memanas

|
Editor: Glery Lazuardi
TRIBUNJOGJA/Ardhike Indah
UGM DIGERUDUK - Aksi dramatis di UGM: Roy Suryo dan emak-emak mendatangi kampus ternama ini untuk menuntut kejelasan soal ijazah Jokowi. Transparansi atau politik? 

TRIBUNNEWS.COM, YOGYAKARTA - Pada Selasa, 15 April 2025, UGM digeruduk massa yang dipimpin Roy Suryo dan sejumlah emak-emak. 

Mereka mendesak transparansi soal keaslian ijazah Presiden Jokowi

Aksi ini mengejutkan publik karena menyasar langsung simbol intelektual: kampus ternama yang kini dituntut buka suara.

Massa yang tergabung dalam Tim Pembela Ulama dan Aktivis (TPUA), didominasi oleh ibu-ibu, memadati halaman Fakultas Kehutanan Universitas Gadjah Mada (UGM), Yogyakarta. 

Aksi mereka bukan tanpa sebab: mereka ingin melihat langsung bukti keaslian ijazah Presiden ke-7 Republik Indonesia, Joko Widodo.

Baca juga: Usai Wanprestasi Mobil Esemka, Jokowi Kini Digugat soal Dugaan Ijazah Palsu, Dilaporkan Advokat Solo

Dipimpin oleh mantan Menteri Pemuda dan Olahraga, Roy Suryo, serta didampingi tokoh-tokoh seperti Amien Rais dan dr. Tifauzia Tyassuma, massa menyuarakan satu tuntutan: keterbukaan informasi dari pihak kampus.

"Benar bahwa skripsi itu ada. Tapi kami melihat ada perbedaan font antara bagian awal dan isi. Juga tidak ada lembar pengesahan dari dosen penguji, dan tidak terdapat nama pembimbing yang disebut sebelumnya, seperti Kasmojo," ujar Roy Suryo kepada awak media usai pertemuan tertutup bersama pihak kampus.

Dalam pertemuan yang berlangsung di salah satu ruangan Fakultas Kehutanan itu, tiga perwakilan TPUA diberi akses untuk melihat salinan dokumen skripsi milik Presiden Jokowi.

Namun, menurut Roy, hal itu justru menimbulkan lebih banyak pertanyaan daripada jawaban.

"1000 foto mau ditunjukkan, 1000 kali tidak ada gunanya kalau tidak ada ijazah asli," tegasnya.

Ia juga mengkritik kesiapan kampus dalam menyambut kedatangan pihaknya, menyatakan bahwa dokumen yang diminta belum disiapkan saat mereka tiba.

IJAZAH JOKOWI - Tim Kuasa Hukum Joko Widodo atau Jokowi menggelar konferensi pers di kawasan Senayan, Jakarta, Senin (14/4/2025). (Fersianus Waku/Tribunnews.com)
IJAZAH JOKOWI - Tim Kuasa Hukum Joko Widodo atau Jokowi menggelar konferensi pers di kawasan Senayan, Jakarta, Senin (14/4/2025). (Fersianus Waku/Tribunnews.com) (Tribunnews.com/Fersianus Waku)

Amien Rais, yang juga hadir dalam aksi ini, menyampaikan kekecewaannya terhadap almamaternya sendiri.

Ia mengaku prihatin melihat UGM yang disebutnya seolah menjadi “alas keset politik seseorang.”

"Saya yakin ijazah itu tidak ada. Kalau ijazah oplosan memang dibuat, tapi sudah dikatakan oleh para ahli itu jelas, maaf, abal-abal," ujar Amien dengan nada serius.

Pernyataan serupa datang dari Syukri Fadholi, salah satu perwakilan TPUA.

Ia menyebut kedatangan mereka ke UGM sebagai upaya klarifikasi, bukan konfrontasi.

"Presiden Jokowi kita harapkan untuk punya iktikad baik. Kalau memang presiden itu punya ijazah, serahkan. Saya meyakini, kalau itu diserahkan, selesai masalahnya," ungkap Syukri.

Meski ijazah asli tidak dapat ditunjukkan di lokasi—karena menurut informasi, setiap alumni UGM menyimpan sendiri ijazahnya—pihak TPUA tetap mendorong agar kampus tidak menjadi pihak yang seolah menyembunyikan kebenaran.

Baca juga: Kuasa Hukum Sebut Tudingan Ijazah Palsu Jokowi Tidak Berdasar dan Menyesatkan

Dr. Tifauzia menyampaikan harapan agar UGM bersikap netral dan membuka ruang dialog.

"UGM itu harus bersikap netral. Jangan jadi tameng siapa pun. Kita ini para peneliti yang justru ingin menjaga marwah UGM dan marwah Indonesia," ucapnya.

Aksi yang terjadi di UGM ini bukan hanya tentang selembar ijazah.

Ini adalah cerminan keresahan masyarakat akan transparansi dan integritas lembaga pendidikan serta pejabat publik.

Dalam suasana politik yang semakin dinamis, tuntutan akan kejelasan dan keterbukaan menjadi harga mati bagi kepercayaan rakyat.

Penting bagi semua pihak—baik kampus, pemerintah, maupun masyarakat—untuk menanggapi isu seperti ini dengan kepala dingin dan data yang kuat.

Kecurigaan yang terus dibiarkan tanpa jawaban hanya akan memperdalam jurang ketidakpercayaan publik terhadap institusi negara.

Apa pendapat Anda tentang berita ini?

Bagikan pandangan Anda di kolom komentar.

Jika menurut Anda informasi ini penting, jangan ragu untuk membagikannya kepada teman-teman Anda.

Untuk berita-berita menarik lainnya, ikuti kami di:
https://m.tribunnews.com/
Ikuti kami di Instagram untuk pembaruan terkini tentang kasus ini.

Artikel ini telah tayang di TribunJogja.com dengan judul Roy Suryo dan TPUA Kunjungi UGM, Lihat Langsung Skripsi Jokowi, 

Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved