Jumat, 3 Oktober 2025

Ditegur Dedi Mulyadi, Lucky Hakim Buka Suara soal Liburan ke Jepang: Tak Pakai Anggaran Negara

Bupati Indramayu, Lucky Hakim menegaskan bahwa dirinya tidak memakai uang negara saat berlibur lebaran ke Jepang di masa libur lebaran 2025.

Penulis: Rakli Almughni
Editor: Febri Prasetyo
Tribuncirebon.com/Handhika Rahman
DITEGUR DEDI MULYADI - Lucky Hakim saat di DPRD Indramayu, Senin (10/10/2022). Bupati Indramayu, Lucky Hakim menegaskan bahwa dirinya tidak memakai uang negara saat berlibur lebaran ke Jepang di masa libur lebaran 2025. 

TRIBUNNEWS.COM - Bupati Indramayu, Lucky Hakim, buka suara setelah Gubernur Jawa Barat (Jabar), Dedi Mulyadi, menegur dirinya perihal liburan ke Jepang saat masa libur Lebaran 2025.

Plesiran ke Jepang dilakukan oleh Lucky Hakim ini menuai kontroversi sebab dirinya tidak meminta izin kepada Gubernur Jabar hingga Kemendagri.

Mantan bintang film tanah air tersebut berujar bahwa dirinya berangkat ke Jepang pada 2 April 2025.

Ia lalu kembali ke Indonesia pada 6 April 2025.

Menurut Lucky Hakim, batas waktu cuti bersama Lebaran 2025 yaitu hingga 7 April 2025.

Oleh karena itu, pada 8 April 2025 ia akan kembali bekerja sebagai Bupati Indramayu.

"Setahu saya cuti bersama sampai tanggal 7 dan tentu insyaallah tanggal 8 sudah kembali kerja," kata Lucky Hakim, Minggu (6/4/2025), dikutip dari TribunCirebon.com.

Perihal hal ini, orang nomor satu di Indramayu tersebut mengaku akan menghadap kepada Kemendagri.

Ia juga menegaskan bahwa liburannya ke Jepang tidak menggunakan anggaran negara karena hal tersebut bukanlah perjalanan dinas.

"Saya sebagai Bupati Indramayu juga beberapa waktu lalu mencoret anggaran perjalanan dinas ke luar negeri sebesar Rp500 juta dan anggaran mobil dinas Baru sebesar Rp1 miliar," kata Lucky Hakim.

Baca juga: Lagi, Dedi Mulyadi Sentil Kepala Daerah, Sindir Lucky Hakim Liburan ke Jepang Tanpa Izin

Lucky Hakim menyebut bahwa hal itu dilakukannya sebagai bentuk penghematan anggaran.

Dari anggaran itu, Lucky Hakim berencana akan menggunakannya untuk membiayai program satu desa satu sarjana.

"Yakni yang jumlahnya ada 317 orang per tahun," tandasnya.

Dedi Mulyadi kecewa

Dedi Mulyadi kecewa karena Lucky Hakim tidak menyampaikan izin saat berlibur bersama keluarga ke Jepang.

Surat edaran Kemendagri menjelaskan bahwa para kepala daerah dilarang pergi ke luar negeri saat libur Lebaran.

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved