Selasa, 30 September 2025

Profil Dani Satrio, Pimpinan Bulog Kalsel yang Dicopot Menteri Pertanian Amran Sulaiman

Dani Satrio adalah mantan pimpinan Bulog Kantor Wilayah Kalimantan Selatan yang baru-baru ini dicopot oleh Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman

Editor: Glery Lazuardi
zoom-inlihat foto Profil Dani Satrio, Pimpinan Bulog Kalsel yang Dicopot Menteri Pertanian Amran Sulaiman
ISTIMEWA
GABAH PETANI - Dani Satrio adalah mantan pimpinan Badan Urusan Logistik (Bulog) Kantor Wilayah Kalimantan Selatan (Kalsel) yang baru-baru ini dicopot oleh Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman.

TRIBUNNEWS.COM, KALIMANTAN SELATAN - Dani Satrio adalah mantan pimpinan Badan Urusan Logistik (Bulog) Kantor Wilayah Kalimantan Selatan (Kalsel) yang baru-baru ini dicopot oleh Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman.

Pencopotan ini dilakukan setelah Amran menerima laporan langsung dari petani mengenai masalah yang timbul terkait harga gabah yang lebih rendah dari Harga Pembelian Pemerintah (HPP).

Baca juga: Pimpinan Bulog Kalsel Dicopot karena Pasif Beli Gabah Petani

Sebagai pimpinan Bulog Kalsel, Dani Satrio bertanggung jawab dalam mengelola persediaan pangan dan menjaga kestabilan harga di wilayah Kalimantan Selatan. Selama menjabat, beberapa tugas yang dilaksanakan oleh Dani Satrio termasuk:

Menjaga harga dasar pembelian gabah.

Menstabilkan harga pokok, khususnya bahan pangan.

Menyalurkan beras untuk bantuan sosial (Bansos).

Mengelola stok pangan agar tidak terjadi kelangkaan.

Melakukan survei dan pemberantasan hama pada tanaman pangan.

Menyediakan karung plastik untuk kemasan gabah.

Melakukan usaha angkutan dan perdagangan komoditas pangan.

Mengembangkan industri berbasis beras, termasuk produksi padi/gabah serta pengolahan gabah dan beras.

Baca juga: Siap Hadapi Panen Raya 2025, Hasil Serapan Gabah BULOG Berhasil Tembus 300.000 Ton Setara Beras

Dani Satrio berkantor di Jalan Jenderal Ahmad Yani, Banjarmasin, dan memimpin Bulog Kalsel dalam mengawasi seluruh kegiatan yang berkaitan dengan distribusi pangan di daerah tersebut.

Namun, baru-baru ini, Dani Satrio mendapatkan sorotan tajam dari Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman.

Alasan Pencopotan Pimpinan Bulog Kalsel

Pencopotan ini terjadi setelah Amran menghadiri acara panen raya di Desa Maluka Baulin, Kabupaten Tanah Laut, pada Selasa (18/3/2025), di mana petani mengungkapkan keluhan tentang sulitnya menjual gabah mereka dengan harga yang layak.

Meskipun Harga Pembelian Pemerintah (HPP) telah ditetapkan sebesar Rp 6.500 per kilogram, petani di Tanah Laut hanya bisa menjual gabah mereka dengan harga antara Rp 5.300 hingga Rp 5.600 per kilogram kepada tengkulak.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan