Kamis, 2 Oktober 2025

BMKG Sebut Gempa Magnitudo 5,5 di Padangsidimpuan Sumut Gempa Kembar, Seorang Korban Tewas

Gempa di Pinangsori, Padangsidimpuan mengakibatkan terjadinya longsor dan pohon tumbang hingga menewaskan seorang warga.

Editor: Dewi Agustina
Tangkapan Layar Akun X @infoBMKG
GEMPA SUMUT- Tangkapan Layar Akun X @infoBMKG yang diambil pada Selasa, (18/3/2025). Gempa berkekuatan magnitudo 5,6 mengguncang Mandailing Natal, Sumatra Utara pada hari ini, Selasa (18/3/2025) pukul 05.23 WIB. 

TRIBUNNEWS.COM, TARUTUNG - Gempa bumi maqnitudo 5,5 skala richter mengguncang Pinangsori, Padangsidimpuan, Sumatra Utara (Sumut), Selasa (18/3/2025) pukul 05.22 WIB.

Gempa terjadi pada kedalaman 10 kilometer pada jarak 17 kilometer sebelah Tenggara Tapanuli Utara.

Baca juga: Analisis BMKG soal Gempa M 5,2 di Selatan Banten Sabtu Pagi

Gempa ini mengakibatkan terjadinya longsor dan pohon tumbang yang menutupi akses Tarutung-Sipirok.

Direktur gempa bumi dan Tsunami BMKG, Daryono mengatakan,  gempa yang dirasakan warga Taput dinamakan dengan gempa kembar atau double earthquake.

Beredar informasi, akibat gempa tersebut, terdapat korban meninggal dunia berinisial KM (68).

Sementara korban luka yakni HH (70) saat ini sedang dirawat di Puskesmas Onan Hasang.

Selain itu, satu unit rumah warga mengalami kerusakan akibat longsor.

Lokasi longsor berada pada dua titik yakni Desa Hutabarat dan Nabilung Desa Hutabarat. 

Diinformasikan, alat berat milik Pemkab Taput kini sudah bekerja membersihkan material longsoran.

Kasi Humas Polres Taput Aiptu Walpon Baringbing soal kerusakan masih dalam pendataan.

"Kita saat ini sedang mendata supaya akurat," ujar Aiptu Walpon Baringbing, Selasa (18/3/2025).

Baca juga: Gempa M 5,6 Guncang Mandailing Natal Sumut, BMKG: Terasa hingga Padang Sidempuan

Update Dampak Gempa di Taput :

1. Data korban yang meninggal dunia atas nama Kartini Manalu usia 68 Tahun

2. Data korban luka-luka atas nama Hulman Hutabarat usia 70 Tahun (posisi sedang dalam Penangan Puskesmas Onan Hasang)

3. Rumah longsor dimaksud sudah rusak total 1 unit

4. Lokasi longsor ada 2 Lokasi yaitu Desa Hutabarat (Sedang penanganan dengan alat berat) dan Lokasi ke 2 Berada di Mbilung Desa Hutabarat (Kondisi belum ditangani karena akses di lokasi 1 belum terbuka)

5. Alat yang sedang bekerja sudah 2 alat jenis loader dari Pemprov Sumut dan Pemkab Taput

6. Anak Sekolah disarankan situasional walaupun sedang ujian mit semester untuk antisipasi trauma pasca gempa bumi

7. Kondisi sudah dapat diatasi sesuai swadaya dan kemampuan petugas.

Gempa Kembar 

Direktur gempa bumi dan Tsunami BMKG, Daryono mengatakan,  gempa yang dirasakan warga Taput dinamakan dengan Gempa kembar atau doublet earthquake.

Gempa kembar adalah dua peristiwa gempa bumi yang memiliki magnitudo hampir sama, terjadi dalam waktu dan lokasi pusat gempa yang relatif berdekatan.

"Namun gempa ini tidak berpotensi tsunami," ucapnya dalam keterangan tertulis.

Menurutnya, gempa di Taput terjadi secara berulang kali. Gempa pertama pukul 05.22 WIB. 

"Hingga pukul 07.10 WIB telah terjadi 4 kali gempa susulan," jelasnya.

Dua rumah yang tertimpa longsor terjadi di Desa Hutabarat Kecamatan Pahae Julu, Kabupaten Tapanuli Utara.

"Sementara di Desa Lobupining Kecamatan Adiankoting Kabupaten Tapanuli Utara gempa menimbulkan kerusakan beberapa rumah,"jelasnya.

Gempa bumi ini terletak pada koordinat 1,91 derajat LU 99,10 derajat BT atau tepatnya berlokasi di darat 19 km tengara Tapanuli Utara, Sumatra Utara, pada kedalaman 10 km.

"Gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat adanya aktivitas sesar aktif. Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa bumi memiliki mekanisme mendatar turun," ujarnya.

Daryono menjelaskan, dampak gempa bumi dirasakan di Kecamatan Tarutung, Taput, dengan skala intensitas IV - V MMI (Modified Mercalli Intensity).

"Getaran dirasakan oleh hampir semua penduduk, orang banyak terbangun, gerabah pecah, barang-barang terpelanting, tiang-tiang dan barang besar tampak bergoyang, bandul lonceng dapat berhenti," ujar Daryono

Gempa juga terasa di daerah Kota Sibolga, Sumut, dengan skala intensitas III MMI.

"Getaran dirasakan nyata dalam rumah, terasa getaran seakan-akan truk berlalu. Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempa bumi ini tidak berpotensi tsunami," katanya.

Daryono mengimbau, agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.

Masyarakat juga diminta agar menghindari bangunan yang retak atau rusak akibat gempa.

"Periksa dan pastikan bangunan tempat tinggal Anda cukup tahan gempa ataupun tidak ada kerusakan akibat getaran gempa yang membahayakan kestabilan bangunan sebelum Anda kembali ke dalam rumah," jelasnya. (Cr3/tribun-medan.com)

Artikel ini telah tayang di Tribun-Medan.com dengan judul Update Dampak Gempa di Pinangsori, 1 Orang Dikabarkan Meninggal Dunia

 

Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved