BMKG Sebut Gempa Magnitudo 5,5 di Padangsidimpuan Sumut Gempa Kembar, Seorang Korban Tewas
Gempa di Pinangsori, Padangsidimpuan mengakibatkan terjadinya longsor dan pohon tumbang hingga menewaskan seorang warga.
4. Lokasi longsor ada 2 Lokasi yaitu Desa Hutabarat (Sedang penanganan dengan alat berat) dan Lokasi ke 2 Berada di Mbilung Desa Hutabarat (Kondisi belum ditangani karena akses di lokasi 1 belum terbuka)
5. Alat yang sedang bekerja sudah 2 alat jenis loader dari Pemprov Sumut dan Pemkab Taput
6. Anak Sekolah disarankan situasional walaupun sedang ujian mit semester untuk antisipasi trauma pasca gempa bumi
7. Kondisi sudah dapat diatasi sesuai swadaya dan kemampuan petugas.
Gempa Kembar
Direktur gempa bumi dan Tsunami BMKG, Daryono mengatakan, gempa yang dirasakan warga Taput dinamakan dengan Gempa kembar atau doublet earthquake.
Gempa kembar adalah dua peristiwa gempa bumi yang memiliki magnitudo hampir sama, terjadi dalam waktu dan lokasi pusat gempa yang relatif berdekatan.
"Namun gempa ini tidak berpotensi tsunami," ucapnya dalam keterangan tertulis.
Menurutnya, gempa di Taput terjadi secara berulang kali. Gempa pertama pukul 05.22 WIB.
"Hingga pukul 07.10 WIB telah terjadi 4 kali gempa susulan," jelasnya.
Dua rumah yang tertimpa longsor terjadi di Desa Hutabarat Kecamatan Pahae Julu, Kabupaten Tapanuli Utara.
"Sementara di Desa Lobupining Kecamatan Adiankoting Kabupaten Tapanuli Utara gempa menimbulkan kerusakan beberapa rumah,"jelasnya.
Gempa bumi ini terletak pada koordinat 1,91 derajat LU 99,10 derajat BT atau tepatnya berlokasi di darat 19 km tengara Tapanuli Utara, Sumatra Utara, pada kedalaman 10 km.
"Gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat adanya aktivitas sesar aktif. Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa bumi memiliki mekanisme mendatar turun," ujarnya.
Daryono menjelaskan, dampak gempa bumi dirasakan di Kecamatan Tarutung, Taput, dengan skala intensitas IV - V MMI (Modified Mercalli Intensity).
"Getaran dirasakan oleh hampir semua penduduk, orang banyak terbangun, gerabah pecah, barang-barang terpelanting, tiang-tiang dan barang besar tampak bergoyang, bandul lonceng dapat berhenti," ujar Daryono.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.