Jumat, 3 Oktober 2025

Kelompok Bersenjata di Papua

Yuni Enumbi Pecatan TNI Beli Senjata untuk KKB Papua di Surabaya, Awalnya Terbang Sendiri ke Jakarta

Pecatan TNI, Yuni Enumbi, terbang sendirian ke Jakarta, lalu ke Surabaya membeli senjata yang kemudian diselundupkan untuk KKB Papua.

Tangkap layar YouTube KompasTV/Dok. Tri Brata News
PENYELUNDUPAN SENJATA KKB - Pecatan TNI, Yuni Enumbi (kiri), saat dihadirkan dalam jumpa pers di Mapolda Papua, Sabtu (8/3/2025), terkait penggalan penyelundupan senjata untuk KKB Papua (kanan). Yuni ditangkap bersama dua orang lainnya di Keerom, Papua, Kamis (6/3/2025). 

TRIBUNNEWS.com - Pecatan TNI, Yuni Enumbi, diketahui sempat terbang ke Jakarta, sebelum akhirnya ke Surabaya, Jawa Timur, untuk membeli senjata api dan amunisi.

Kapolda Papua, Irjen Patrige R Renwarin, mengungkapkan Yuni Enumbi membeli senjata api untuk Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di wilayah Surabaya.

Tetapi, sebelum ke Surabaya, Yuni Enumbi sendirian terbang ke Jakarta.

"Pelaku sendiri yang terbang ke Jakarta, lalu ke Surabaya membeli senjata api dan amunisi," kata Patrige dalam jumpa pers di Mapolda Papua, Sabtu (8/3/2025), dikutip dari Kompas.com.

Setelah membeli senjata, Yuni Enumbi kemudian merakitnya dan mengirim ke Jayapura melalui jalur laut.

"Dirakit dan dikirim melalui kapal laut tujuan Jayapura," ujar Patrige.

Baca juga: Pengakuan Yuni Enumbi, Mantan TNI yang Selundupkan Senjata untuk KKB Papua, Beli Seharga Rp1,3 M

Lebih lanjut, Patrige mengatakan senjata yang dibeli Yuni Enumbi untuk KKB Papua merupakan produksi PT Pindahd (Persero).

Sebab, dari ciri fisiknya, terdapat tulisan Pindad di senjata yang dibeli Yuni Enumbi.

Tak hanya itu, senjata tersebut memiliki bentuk yang sama seperti produksi Pindad.

"Kalau dari sisi fisiknya, senpi sudah jelas tertulis (dari Pindad)."

"Ini sudah disamakan dan disesuaikan dengan senjata yang keluaran Pindad dan sangat sama, terbukti merupakan keluaran Pindad," jelasnya.

Kendati demikian, Patrige mengatakan pihaknya akan mengecek langsung senjata itu kepada Laboratorium Forensik (Labfor) untuk mengetahui secara pasti dari mana asalnya.

"Untuk mengecek kepastiannya, tentu kita akan ke Laboratorium Forensik," pungkas Patrige.

Kemenhan Berharap Tak Terulang Kembali

Sementara itu, Kementerian Pertahanan (Kemenhan) menanggapi kasus penyelundupan senjata produksi Pindad untuk KKB Papua.

Kepala Biro Info Pertahanan Setjen Kemenjan, Brigjen TNI Frega Wenas Inkiriwang, mengatakan pihaknya berharap kejadian serupa tidak terulang kembali.

Halaman
12
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved