Pengangkatan CPNS
Pengangkatan Ditunda, CASN di Sulsel Sebut Bakal Bertani di Kampung Halaman
Suryadi (28) bakal mudik dan bertani di kampungnya, Kab Gowa, Sulsel setelah adanya kabar penundaan pengangkatan Calon Aparatur Sipil Negara 2024.
Penulis:
Ibriza Fasti Ifhami
Editor:
Theresia Felisiani
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Suryadi (28), terpaksa harus kembali ke kampung halamannya di Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan (Sulsel) setelah adanya kabar penundaan pengangkatan Calon Aparatur Sipil Negara (CASN) 2024.
Ia mengaku akan kembali bertani di sana untuk sementara waktu sambil menunggu waktu pengangkatan, yang dijadwalkan menjadi 1 Oktober 2025 mendatang.
"Ya saya kembali ke kampung halaman, karena saya dasarnya petani di kampung," kata Suryadi saat dihubungi Tribunnews.com, Selasa (11/3/2025).
Suryadi mengaku kaget saat pertama kali mengetahui pengangkatan CASN 2024 ditunda.
Sebab, menurutnya, tidak ada masalah apapun sejak tahap awal hingga akhirnya dia berhasil mendapat Terhitung Mulai Tanggal (TMT) dan Surat Pernyataan Mulai Tugas (SPMT), pada 5 Maret 2025.
Setelah sempat diangkat, dia sudah sempat bekerja sejak tanggal 5-7 Maret di kantor Pemerintah Daerah Kabupaten Luwu, Sulawesi Selatan.
"Pertama itu memang kami kaget karena tahapan dari awal sampai akhir enggak ada masalah," ucapnya.
Di sisi lain, karena sebelumnya sudah mendapat kepastian pengangkatannya sebagai ASN, Suryadi juga telah mengundurkan diri dari tempat kerjanya terdahulu, di salah satu kantor pemerintah desa di Kabupaten Gowa.
"Kalau kami sudah tentu resign (dari kantor pemerintah desa) karena sudah ada pemanggilan, sudah ada pengangkatan (CASN, ditandai dengan) Surat Keterangan," jelasnya.
Baca juga: Komisi II DPR Jamin CASN dan PPPK yang Lulus Akan Dilantik Meski Ada Pengunduran Jadwal Pengangkatan
Ia menyayangkan penundaan pengangkatan itu harus terjadi.
"Kalau mengikuti bulan Oktober, ini kan tujuh bulan kami tidak terwadahi. Itu dampak materiil paling dirasakan. Bahkan ada teman yang kena penalti karena mengundurkan diri sebelum kontrak selesai," tutur Suryadi.
Sementara itu, istri Suryadi juga bekerja. Pendapatan yang ada disebut masih aman untuk tetap membuat dapur mengebul untuk beberapa bulan kedepan.
Meski demikian, Suryadi mengaku tak nyaman dengan kondisinya yang saat ini menganggur imbas penundaan pengangkatannya.
"Kami kehilangan pekerjaan. CASN pengangguran. Akhirnya nganggur," ujarnya.
Suryadi masih terus berunding dengan sang istri mengenai hal apa yang dapat dilakukan untuk tetap dapat memberikan tambahan pemasukan bagi perekonomian keluarga mereka.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.