Minggu, 5 Oktober 2025

Kusyanto Dituduh Curi Pompa Air tapi Tak Terbukti, Berharap Polisi Minta Maaf dan Pulihkan Nama Baik

Warga Desa Dimoro, Toroh, Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah bernama Kusyanto (38) menjadi korban salah tangkap polisi. Ia dituduh mencuri pompa air.

TribunJateng/IST
POLISI SALAH TANGKAP - Pencari bekicot di Grobogan menjadi korban salah tangkap polisi, Minggu (2/3/2025). Ia mengalami kekerasan fisik dan mental meski tak terbukti mencuri. 

TRIBUNNEWS.COM - Kusyanto (38), warga Desa Dimoro, Kecamatan Toroh, Kabupaten Grobogan, menjadi korban salah tangkap oleh aparat kepolisian.

Pria yang sehari-harinya mencari bekicot untuk dijual ini dituduh mencuri pompa air tanpa adanya bukti yang jelas.

Kronologi Kejadian

Peristiwa ini terjadi pada Minggu (2/3/2025) sekitar pukul 22.00 WIB.

Saat itu, Kusyanto sedang beristirahat di area persawahan Desa Suru, Kecamatan Geyer.

Tiba-tiba, dia didatangi oleh Aipda IR dan beberapa warga yang menuduhnya mencuri pompa air.

Tanpa kesempatan membela diri, Kusyanto diikat dan dibawa menggunakan sepeda motor menuju rumah mertua Aipda IR di Boyolali.

"Saya diapit di motor lalu sepanjang perjalanan kepala saya dipukuli agar mengaku mencuri pompa air. Saya benar-benar tidak tahu apa-apa," ujar Kusyanto saat ditemui di rumahnya, Sabtu (8/3/2025).

Video Interogasi Viral

Dalam video yang viral di media sosial, Kusyanto terlihat duduk dengan tangan terikat di belakang, sementara Aipda IR berdiri di hadapannya sambil berteriak dan mencekiknya.

Setelah dilakukan penyelidikan di Polsek Geyer, pihak kepolisian menemukan bahwa tidak ada bukti yang menunjukkan Kusyanto sebagai pelaku pencurian.

"Hasil penyelidikan kami menyatakan bahwa Kusyanto tidak bersalah. Tuduhan yang diarahkan kepadanya tidak memiliki dasar yang kuat," ungkap seorang penyidik yang enggan disebutkan namanya.

Rasa malu, trauma, dan ketakutan masih menghantui Kusyanto.

"Saya hanya ingin polisi itu meminta maaf langsung kepada saya dan nama baik saya dipulihkan. Saya merasa dipermalukan, sakit hati, dan takut keluar rumah," ungkapnya.

Reaksi Keluarga dan Warga

Kondisi rumah Kusyanto yang sederhana berdinding papan dan beralaskan tanah mencerminkan kehidupan sehari-harinya.

Masyarakat sekitar merasa geram dengan perlakuan yang diterima Kusyanto.

"Kusyanto itu orang baik, tidak pernah macammacam. Kami kesal dia diperlakukan seperti ini," kata Sri Mutipah (51), tetangga Kusyanto.

Halaman
12
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved