Pengamen Jalanan di Grobogan Jateng Aniaya Anak Angkat hingga Tewas, Pelaku Kesal Karena Ini
Bayi tersebut diadopsi pelaku dari ibu kandungnya pada Juli 2025. Ibu korban mengalami kesulitan ekonomi hingga serahkan hak asuh anak.
Editor:
Erik S
TRIBUNNEWS.COM, GROBOGAN – Sungguh keji perbuatan Mariska Yulianasari (32) dengan pacarnya Komarudin (31) yang tega menganiaya balita hingga tewas.
Korban diketahui berinisial FAN berumur empat tahun. FAN adalah anak angkat Mariska. Bayi tersebut diadopsi Mariska dari DL, ibu kandung FAN. Kejadian tersebut terjadi di Grobogan, Jawa Tengah.
Kasat Reskrim Polres Grobogan, AKP Agung Joko Haryono, menjelaskan bahwa Mariska, yang mengadopsi FAN pada Juli 2025, menjalin hubungan gelap dengan Komarudin, seorang pengamen jalanan asal Jawa Barat.
Baca juga: Kena Getahnya, Ayah Birdha Ikut Aniaya Pacar Driver Ojol di Yogyakarta, padahal Baru Pulang Haji
Mereka memilih hidup bersama meskipun tidak menikah.
"Komarudin dan Mariska sama-sama pengamen jalanan," kata Agung dalam konferensi pers di Polres Grobogan, Rabu (16/7/2025).
Mariska mengadopsi FAN setelah berkomunikasi dengan DL, ibu kandung FAN, melalui media sosial.
DL yang kesulitan finansial akhirnya menyerahkan hak asuh anaknya ke Mariska.
Namun, kondisi FAN semakin memprihatinkan setelah ia menjadi korban penganiayaan oleh kedua tersangka.
Hasil penyelidikan mengungkapkan bahwa FAN sering kali dihajar oleh Mariska dan Komarudin.
FAN mulai dianiaya sejak 26 Juni hingga 1 Juli 2025.
Baca juga: Istri Kabur, Pria di Purwakarta Malah Aniaya Anak, Aksinya Direkam karena Kesal Digugat Cerai
Puncaknya, FAN mengalami kekerasan fisik yang sangat brutal, dengan kepalanya dibenturkan ke dinding dan dadanya ditendang oleh Mariska di kamar mandi.
"Tersangka mengaku jengkel karena korban sering buang air besar di celana," ungkap Agung.
Pada 2 Juli 2025, FAN yang sudah sekarat dibawa ke RSUD Dr. R Soedjati Soemodiardjo Purwodadi, namun nyawanya tidak tertolong.
Jenazah FAN kemudian dimakamkan oleh tersangka di pemakaman Lingkungan Palembahan tanpa sepengetahuan ibu kandungnya.
Beberapa hari setelah pemakaman, DL merasa ada yang ganjil dengan kematian anaknya dan melapor ke pihak kepolisian.
Sumber: Tribun Jateng
Prakiraan Cuaca Kota Semarang Besok Sabtu 20 September 2025: Mayoritas Berawan |
![]() |
---|
Gara-gara Limbah Program MBG, Air Sumur Warga di Purwokerto Berbau dan Warnanya Hitam |
![]() |
---|
Menu MBG di Banyumas Cuma Berisi Kacang Rebus, Roti Tawar, dan Susu, Ini Kata Dinas Pendidikan |
![]() |
---|
Jelang Demo di DPRD Pati: Polisi Imbau Pelajar Tak Ikut, Massa Desak Gerindra Pecat Sudewo |
![]() |
---|
Sosok Tri Gunarwi, Emak-emak Masuk Sumur 12 Meter Usai Diajak 2 Pria, Suami Jadi Penyelamat |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.