Bencana di Desa Bojongkoneng Bogor, Kampung Presiden Prabowo: Tanah Bergerak dan Akses Jalan Putus
Bencana ini dipicu oleh intensitas hujan tinggi yang terjadi dalam durasi lama, menyebabkan tanah di wilayah tersebut menjadi labil
TRIBUNNEWS.COM, BOGOR - Kampung Curug, Desa Bojongkoneng, Kecamatan Babakanmadang, Kabupaten Bogor, diguncang bencana pergeseran tanah yang terjadi pada Senin (3/3/2025) sekitar pukul 23.00 WIB.
Akibatnya, puluhan rumah warga rusak, akses jalan terputus, dan ratusan jiwa terpaksa mengungsi ke tempat yang lebih aman.
Bencana ini dipicu oleh intensitas hujan tinggi yang terjadi dalam durasi lama, menyebabkan tanah di wilayah tersebut menjadi labil.
Akibatnya, terjadi pergeseran tanah yang merusak rumah-rumah warga dan infrastruktur jalan.
Berdasarkan hasil kaji cepat oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bogor, tercatat 67 rumah mengalami kerusakan dengan rincian RT 1/9: 3 rumah rusak berat, 2 rusak sedang; RT 2/9: 13 rumah rusak berat, 25 rusak sedang, dan 24 rusak ringan.
Baca juga: Berkah Warga Bojong Koneng Bogor Jadi Ojek Dadakan di Acara Silaturahmi Kebangsaan Presiden Prabowo
Selain itu, akses jalan di wilayah tersebut juga rusak parah, sehingga hanya bisa dilalui dengan berjalan kaki atau menggunakan kendaraan roda dua dengan hati-hati.
Sebanyak 43 kepala keluarga (KK) atau 168 jiwa terpaksa mengungsi.
Mereka mencari tempat aman di sekitar wilayah Bojongkoneng, baik di rumah saudara maupun kontrakan.
BPBD Kabupaten Bogor telah mendirikan tenda darurat sebagai antisipasi jika pergerakan tanah kembali terjadi.
Peningkatan Jumlah Kerusakan
Hingga Rabu (5/3/2025), jumlah rumah yang rusak meningkat menjadi 109 unit yakni RT 1/9: 6 rumah rusak berat, 3 rusak sedang, 5 rusak ringan; RT 2/9: 33 rumah rusak berat, 38 rusak sedang, 21 rusak ringan; RT 3/7: 1 rumah rusak sedang.
Total korban terdampak mencapai 400 jiwa, dengan 168 jiwa di antaranya masih mengungsi.
Kisah Warga yang Terdampak
Nuni Indah Sari (43), salah satu warga yang terdampak, menceritakan ketakutannya saat peristiwa terjadi.
"Saat tanah bergerak, kami langsung keluar rumah dan mengungsi ke majelis karena takut terjadi hal yang tidak diinginkan," ujarnya.
Selama mengungsi, Nuni dan keluarganya masih merasa was-was, terutama saat sahur dan berbuka puasa.
Sumber: Tribunnews Bogor
Dua Guru Jadi Korban Ambruknya Atap SMK 1 Cileungsi, Sudah Ajukan Perbaikan sejak 2023 |
![]() |
---|
Detik-detik Atap SMKN 1 Cileungsi Bogor Ambruk saat Siswa Belajar, Terdengar Suara Retakan |
![]() |
---|
Ahli Waris 4 Korban Meninggal Majelis Taklim Ambruk di Bogor Akan Dapat Santunan dari Kemensos |
![]() |
---|
Cerita Korban Selamat Majelis Taklim Ambruk di Bogor: Numpuk Seperti Ikan, Tertimpa Beton |
![]() |
---|
4 Orang Meninggal Dunia dan 85 Luka-luka Akibat Majelis Taklim Ambruk di Bogor |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.