Sabtu, 4 Oktober 2025

Kronologi dan Motif Pembunuhan Sadis di Sanggau Kalbar, Berawal Pesta Sabu

Untuk menghilangkan jejak, AG membersihkan bekas darah menggunakan ember berisi air, bolak-balik dari tempat kejadian ke dalam rumah.

Editor: Eko Sutriyanto
Humas Polres Sanggau
AMANKAN TERSANGKA - Polres Sanggau amankan tersangka dan mengungkap kasus pembunuhan sadis yang terjadi di Kecamatan Sekayam, Kabupaten Sanggau, Jumat 28 Februari 2025. Wakapolres menegaskan bahwa kasus ini merupakan tindak pidana berat yang telah direncanakan dengan matang oleh pelaku. 

TRIBUNNEWS.COM, SANGGAU – Sebuah kasus pembunuhan sadis mengguncang Kecamatan Sekayam, Kabupaten Sanggau, Kalimantan Barat.

Polres setempat berhasil mengungkap kronologi kejadian yang dipicu oleh sakit hati dan pengaruh narkoba.

Tersangka, AG alias A Bin AS, diduga membunuh korban L dengan cara yang keji setelah penolakan korban untuk berhubungan badan.

Wakapolres Sanggau, kasus ini bermula pada Kamis, 27 Februari 2025, sekitar pukul 07.30 WIB saat tersangka AG bertemu dengan rekannya, DS, di Pasar Nekut.

DS kemudian mengajak AG ke rumahnya di Dusun Balai Karangan untuk mengonsumsi narkoba jenis sabu.

Baca juga: Viral Pria Terpaksa Mencuri Agar Bisa Makan di Sanggau, Berakhir Ditawari Pekerjaan oleh Korban

Tidak lama setelah itu, DS meminta AG untuk mengambil paket sabu dari seseorang berinisial Aris.

Sekitar pukul 10.00 WIB, AG, DS, dan beberapa orang lainnya, termasuk korban L, mengonsumsi sabu di rumah DS.

Aksi Kejam di Balik Penolakan Korban

Setelah selesai mengonsumsi sabu, DS meminta AG untuk mencari sayur sebagai tambahan lauk makan.

AG kemudian mengajak korban L ke rumahnya dengan alasan ingin mengambil daun ubi.

Sesampainya di rumah, AG diduga mencoba mengajak korban untuk berhubungan badan namun korban menolak dengan alasan sudah memiliki DS.

Penolakan tersebut memicu kemarahan AG, yang kemudian merencanakan aksi kejamnya.

Kronologi Pembunuhan yang Mengerikan

AG mengambil tali jemuran sepanjang tiga meter yang ada di belakang rumahnya.

Saat korban sedang jongkok memetik daun ubi, AG menjerat leher korban dari belakang.

Untuk memastikan korban tidak bisa melawan, AG menginjak pundak korban dengan kaki kanannya selama beberapa menit hingga korban kehabisan napas.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved