Minggu, 5 Oktober 2025

Siswa Curi Pisang untuk Hidupi Adik

Gus Miftah Beri Beasiswa Siswa SMA di Pati yang Diarak karena Curi Pisang, Dapat Kesempatan Mondok

Gus Miftah memberi kesempatan bagi AAP, siswa SMA yang mencuri pisang di Pati, untuk mondok di Pesantren Ora Aji secara gratis.

Penulis: Nuryanti
Editor: Febri Prasetyo
Polresta Pati
REMAJA CURI PISANG - AAP (17), warga Kecamatan Trangkil, Kabupaten Pati dimintai keterangan di Balai Desa Gunungsari, Kecamatan Tlogowungu, Kabupaten Pati seusai kedapatan mencuri empat tundun pisang dari kebun warga, Senin (17/2/2025). Gus Miftah memberi kesempatan bagi AAP untuk mondok di Pesantren Ora Aji secara gratis. 

TRIBUNNEWS.COM - Kisah siswa SMA berinisial AAP (17) yang mencuri pisang demi menghidupi adik di Kabupaten Pati, Jawa Tengah, menarik perhatian Miftah Maulana Habiburrohman alias Gus Miftah.

Video AAP yang tengah diarak bertelanjang dada oleh warga di Desa Gunungsari, Kecamatan Tlogowungu, Kabupaten Pati, Senin (17/2/2025), diketahui viral di media sosial.

AAP disebut kedapatan mencuri empat tandan pisang di kebun warga.

Gus Miftah yang merupakan pengasuh Pesantren Ora Aji Yogyakarta mengutus tim untuk memberikan bantuan materi kepada AAP melalui pihak keluarganya yang diwakili oleh sang kakek.

Tim yang dipimpin oleh Dwi Yudha Danu mendatangi kediaman AAP di Kecamatan Trangkil, Kabupaten Pati, Sabtu (22/2/2025).

Selain memberi bantuan, mereka juga menawarkan beasiswa penuh hingga jenjang perguruan tinggi bagi AAP serta adiknya yang saat ini masih SMP.

Gus Miftah juga memberi kesempatan bagi AAP dan adiknya untuk mondok di Pesantren Ora Aji secara gratis.

Dwi Yudha Danu menyebut Gus Miftah menegaskan tindakan mencuri tetap tidak bisa dibenarkan.

Namun, kisah yang melatarbelakangi peristiwa ini membuat pihaknya tergerak membantu.

“Gus Miftah ingin memberi harapan baru bagi mereka. Pendidikan dan agama bisa menjadi jalan keluar dari kesulitan yang mereka alami,” ungkap Yudha, dilansir TribunJateng.com.

Respons Bupati Pati

Bupati Pati, Sudewo, menginstruksikan Dinas Sosial, Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, dan Keluarga Berencana (Dinsos P3AKB) untuk segera memberikan bantuan, pendampingan, dan rehabilitasi sosial kepada AAP (17).

Baca juga: Curi Pisang demi Adik, AAP Dapat Pekerjaan di Polsek, Diberi Uang dan Disekolahkan Gus Miftah

Sudewo juga mengatakan Pemprov berjanji untuk segera memberikan bantuan jaminan sosial.

Selain itu, ia memohon maaf karena saat ini belum bisa datang langsung ke kediaman AAP.

Pasalnya, setelah pelantikan, kepala daerah se-Indonesia diwajibkan Presiden Prabowo Subianto untuk mengikuti retret di Magelang sampai 28 Februari 2025.

Meski begitu, Sudewo mengaku prihatin atas kejadian yang menimpa AAP tersebut.

"Seharusnya tidak sampai terjadi pengarakan massa terhadap pelaku," tegasnya, seperti diberitakan TribunJateng.com.

Selanjutnya, Sudewo berharap kejadian serupa tidak terulang kembali di Kabupaten Pati.

"Saya juga sudah perintahkan Camat, Kades dan perangkat desa untuk turun tangan memberi pengarahan kepada warga guna menjaga situasi aman dan kondusif di lingkungan masing-masing," imbuh dia.

Kisah Pilu AAP

Dikutip dari TribunJateng.com, AAP (17) merupakan warga Kecamatan Trangkil, Kabupaten Pati, yang masih berstatus sebagai siswa SMA.

AAP adalah anak kurang mampu. Dia dan adiknya selama ini tinggal dengan sang kakek.

Kepala desa di Kecamatan Trangkil tempat AAP tinggal mengatakan bahwa pada 2019 ibu AAP meninggal dunia. 

Ayah kandungnya menikah lagi, kemudian pergi meninggalkan AAP dan adiknya tanpa mau bertanggung jawab menafkahi.

Baca juga: Nasib Remaja Pencuri Pisang di Pati Berubah setelah Viral Diarak Keliling Desa

AAP dan adiknya pun harus bertahan hidup bersama sang kakek dan nenek dalam keadaan perekonomian yang sulit.

Sang kakek bekerja sebagai buruh serabutan dan mencari rumput pakan kambing.

AAP pun terpaksa putus sekolah karena keterbatasan biaya. 

"Sudah beberapa bulan tidak masuk sekolah. Menurut keterangan dari kakeknya seperti itu," ungkap sang Kades.

Sebelumnya, AAP mencuri pisang di kebun milik Kamari (50) yang berlokasi di Dukuh Pangonan, Desa Gunungsari.

REMAJA CURI PISANG - Foto Kapolsek Tlogowungu, AKP Mujahid (kiri). Foto APP (17), remaja SMA saat berada di kantor Desa Gunungsari, Kecamatan Tlogowungu, Kabupaten Pati, Senin (17/2/2025). APP tertangkap basah mencuri pisang empat tundun yang ternyata untuk menghidupi sang adik.
REMAJA CURI PISANG - Foto Kapolsek Tlogowungu, AKP Mujahid (kiri). Foto APP (17), remaja SMA saat berada di kantor Desa Gunungsari, Kecamatan Tlogowungu, Kabupaten Pati, Senin (17/2/2025). APP tertangkap basah mencuri pisang empat tundun yang ternyata untuk menghidupi sang adik. (Dok. Polres Pati)

Kapolsek Tlogowungu, AKP Mujahid, mengatakan pisang yang dicuri AAP bernilai Rp250 ribu.

"Korban mendapati pelaku sedang membawa hasil curian berupa pisang tanduk sebanyak 4 tundun dengan dipikul menggunakan 1 batang tongkat kayu," katanya, Selasa (18/2/2025).

Setelah itu, korban membawa pelaku ke kantor desa.

AAP kemudian diarak dan dipaksa bertelanjang dada.

Sepanjang perjalanan dari kebun ke kantor desa, pelaku menjadi tontonan warga dan videonya tersebar di media sosial.

Di sisi lain, pihak kepolisian dan pemerintah desa telah melakukan mediasi untuk mendamaikan kedua belah pihak.

Akhirnya, setelah kakek AAP sebagai wali datang, tercapailah kesepakatan damai.

Sebagian artikel ini telah tayang di TribunJateng.com dengan judul Gus Miftah Ikut Kirim Bantuan untuk Remaja Pati yang Viral Diarak Warga Akibat Curi Pisang

(Tribunnews.com/Nuryanti) (TribunJateng.com/Mazka Hauzan Naufal)

Berita lain terkait Siswa Curi Pisang untuk Hidupi Adik

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved