Sempat Ditolak Ormas, Festival Kuliner Nonhalal di Solo Tetap Digelar
Festival kuliner halal dan nonhalal digelar Rabu dan Kamis (13/2/2025) jika sudah mengantongi izin pemerintah maupun aparat setempat.
TRIBUNNEWS.COM, SOLO - Aparat kepolisian dan TNI dan Satpol PP mengawal aksi organisasi masyarakat (ormas) Aliansi Umat Islam Solo Raya (AUIS) yang menggeruduk Mall Solo Paragon, Rabu (12/2/2025) siang pukul 14.20 WIB siang.
Bahkan beberapa forum pimpinan daerah, seperti Wali Kota Solo Teguh Prakosa, Kapolresta Solo Kombes Pol Catur Cahyono Wibowo dan Komandan Kodim 0735 Surakarta, Letkol Inf Eko Hardianto ikut turun tangan mengawal aksi ormas tersebut.
Baca juga: Pengakuan Ormas DSKS usai Protes Festival Kuliner Nonhalal di Solo, Minta Pengunjung Disaring
Diketahui ormas tersebut menggeruduk Mall Solo Paragon untuk menolak digelarnya festival kuliner nonhalal dalam rangka menyambut Cap Go Meh yang digelar di kawasan pusat perbelanjaan terbesar di Kota Solo tersebut.
Perwakilan ormas tersebut bahkan sempat masuk ke kawasan hall mall Solo Paragon tempat digelarnya festival kuliner.
Kedatangan mereka tak ayal menyita perhatian pengunjung mal.
Setelah melihat kondisi dalam mal tersebut, Koordinator AUIS Soleh Ahmad juga sempat berorasi di depan mal.
"Kami sampaikan di dalam steril, tadi saya sempat tanya kepada salah satu perwira kepolisian bahwa ini sudah sesuai dengan kesepakatan yang dipimpin oleh Kemenag dan MUI," kata dia di hadapan massa.
Soleh mengatakan pihaknya akan terus memantau dan akan mengancam akan menggelar aksi lebih besar meski festival kuliner nonhalal yang sedianya akan digelar di halaman parkir mall belum dibuka.
"Kami akan tetap pantau karena tadi ada penjelasan yang nonhalal akan digelar di parkir atau di luar. Kami umat Islam tidak akan tinggal diam, sebagai makhluk sosial yang sangat mencintai Solo, kami ingin situasi tetap kondusif," tegas Soleh.
Baca juga: Nasib Festival Kuliner Nonhalal di Solo usai Diprotes Ormas: Ditutup Kain Hitam dan Sponsor Mundur
Penjelasan Solo Paragon Mall
Public Relation Solo Paragon Mall, Veronica Lahji menjelaskan bahwa festival kuliner halal dan nonhalal digelar Rabu dan Kamis (13/2/2025).
"Festival dari 12-16 Februari 2025. Khusus nonhalal kami mulai besok 13 Februari, yang halal di atrium dan non halal di lobi 2 parkiran mall," terang Veronica.
Disinggung apakah festival kuliner non halal tersebut sudah mengantongi izin pemerintah maupun aparat setempat, Veronica menegaskan pihaknya akan menggelar kegiatan bila telah ada izin dari pihak-pihak terkait.
"Kami mengacu pada kebijakan aparat setempat. Kalau memang sudah diizinkan, kami jalankan, tapi kalau memang belum ya tidak kami jalankan," pungkasnya.
Pihaknya berharap kegiatan menampilkan kuliner khas di setiap daerah bisa diterima masyarakat atau pecinta kuliner.
"Di Solo sendiri kan heterogen ya. Ada pecinta kuliner nonhalal dan pecinta halal. Bisa mengakomodir semua. Harapannya bisa diterima masyarakat dan jangan dipermasalahkan," pungkasnya.
Kepala Satpol PP Solo Didik Anggono mengatakan pihaknya menerima audiensi dengan kelompok masyarakat yang menolak festival kuliner halal dan nonhalal.
Mereka meminta agar event tersebut digelar di tempat tersendiri dan tidak di fasilitas umum.
"Jadi kalau mau ada festival itu mereka meminta di tempat tersendiri dan eksklusif. Itu yang mereka sampaikan," katanya.
Wali Kota Solo Teguh Prakosa mengatakan, Pemkot memberikan jaminan keamanan selama kegiatan berlangsung.
"Kami tetap backup. Dalam arti kita ini bukan melawan agama. Kita ini masyarakat yang majemuk," kata Teguh.
Teguh juga mengatakan lokasi tenant kuliner halal dengan non-halal dipisahkan dan tidak dalam satu lokasi.
Tenant kuliner non-halal menggunakan partisi dan tertutup. Sementara tenant kuliner halal terbuka. (Tribun Solo/Kompas.com)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.