Keracunan Massal di Sleman
Keracunan Massal Beruntun: Dari Cianjur, Ponorogo hingga Sleman, Ratusan Warga Jadi Korban
Kasus keracunan massal terjadi di tiga wilayah berbeda di awal tahun 2025 ini dari Cianjur, Sleman hingga Ponorogo.
Editor:
Hasanudin Aco
Aparat Polres Ponorogo menangani kasus ini.
Per Sabtu 8 Februari 2025 kemarin, kasus sudah naik ke tingkat penyidikan.
Polisi mengambil sampel makanan dari dua lokasi yaitu Desa Bondrang dan Pondok Pesantren di Desa Belang.
Sampel makanan itu dibawa ke laboratorium.
Warga tidak langsung mual dan diare di hari setelah menyantap.
Akan tetapi, baru dirasakan keesokan harinya.
Keracunan terjadi di dua tempat yakni Desa Bondrang, Kecamatan Sawoo dan Desa Belang, Kecamatan Bungkal.
"Dari hasil laboratorium, yang terbitkan Labkesda Ponorogo, membuahkan hasil. Mengandung bakteri," ujar Kasat Reskrim Polres Ponorogo, AKP Rudy Hidajanto, Sabtu (8/2/2025) dikutip dari TribunJatim.com.
Ia menambahkan, kandungan bakteri tersebut ditemukan di makanan dan di air kran rumah pemilik katering.
"Dilihat dari hasil laboratorium bakteri ada pada makanan, di air juga ada kandungan bakteri," papar mantan Kasatreskrim Polres Magetan ini.
Pihak laboratorium, lanjut Rudy, nantinya bakal menjelaskan lebih rinci kandungan bakteri apa yang ditemukan di makanan tersebut.
C. Kasus Keracunan Makanan di Sleman
Kasus keracunan terjadi di dua tempat di Sleman yaitu Padukuhan Krasakan, Kapanewon Tempel, dan Padukuhan Sanggrahan, Mlati.
Diduga penyebab keracunan adalah siomai.
Penyedia siomai pada Sabtu (8/2/2025) membuat tiga pesanan di lokasi berbeda.
Namun hingga saat ini kasus keracunan dilaporkan di dua lokasi.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.