Update Lift Crane Jatuh di RS Muhammadiyah Blora: 11 Saksi Diperiksa, Tim Labfor Bongkar Mesin
Sebanyak 13 pekerja proyek RS PKU Muhammadiyah Blora, Jawa Tengah jatuh dari lift crane. 4 orang dilaporkan meninggal dan 9 orang mengalami luka-luka.
TRIBUNNEWS.COM - Polres Blora masih menyelidiki penyebab jatuhnya lift crane yang tewaskan empat pekerja proyek Rumah Sakit (RS) PKU Muhammadiyah Blora, Jawa Tengah.
Lift crane terjatuh saat 13 pekerja proyek hendak naik ke lantai lima pada Sabtu (8/2/2025) lalu.
Sebanyak 9 pekerja yang selamat mengalami luka-luka dan masih dirawat di rumah sakit.
Kapolres Blora, AKBP Wawan Andi Susanto, mengatakan ada 11 saksi yang sudah diperiksa termasuk pekerja proyek.
"11 orang itu dari pekerja maupun pihak-pihak yang terkait dengan pembangunan di rumah sakit PKU ini," ucapnya, Senin (10/2/2025), dikutip dari TribunJateng.com.
Ia belum dapat mengambil kesimpulan akan ada tersangka yang ditetapkan penyidik.
"Belum, masih dalam tahap penyelidikan, nanti apabila ada perkembangan informasi akan kami sampaikan," imbuhnya.
Proses olah tempat kejadian perkara (TKP) dibantu tim Bidang Laboratorium Forensik (Labfor) Polda Jawa Tengah.
AKBP Wawan menambahkan mesin lift crane dibongkar untuk mengetahui fungsinya berjalan normal atau tidak.
"Dari Satreskrim Polres Blora, diback up dari tim labfor Polda Jateng, melakukan olah TKP lanjutan. Dengan agenda hari ini, membongkar mesin lift cranenya, dan nanti akan dibawa ke labfor Polda Jateng untuk didalami," tukasnya.
Untuk memperlancar proses penyelidikan, proyek pembangunan dihentikan sementara.
Baca juga: Jumlah Korban Crane Jatuh di Blora: 4 Pekerja Proyek Tewas dan 9 Lainnya Terluka
Kondisi Korban
Direktur Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Blora, Tegar Mohammad Wijaya, menjelaskan dari 9 korban luka-luka, masih ada 5 korban yang dirawat di RS Muhammadiyah Blora.
Sedangkan 4 korban lain dirujuk ke RSUD dr Soetijono Blora kemudian Rumah Sakit di Solo.
"Alasan dirujuk karena butuh perawatan lanjut. Ke rumah sakit yang levelnya lebih tinggi, dari rumah sakit ini (RS PKU Muhammadiyah)," terangnya.
Ia menambahkan empat korban mengalami patah tulang sehingga harus dirawat dokter spesialis ortopedi.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.