Jumat, 3 Oktober 2025

Siswi SMK di Banyumas Melahirkan di Tengah Hutan Lalu Buang Bayinya di Pinggir Jalan

Ibu bayi seragam pramuka dengan rok panjang serta memakai helm menggendong bayi dari arah timur, tepatnya dari Banjarsari Wetan menuju Kotayasa

Editor: Eko Sutriyanto
capture video kompas.tv
ILUSTRASI BAYI DIBUANG - Warga digegerkan penemuan bayi perempuan dengan berat 2,6 kilogram dan panjang 48 cm. Bayi ditemukan di pinggir jalan Desa Kotayasa, Kecamatan Sumbang, Kabupaten Banyumas, Sabtu (8/2/2025) sekitar pukul 10.30 WIB. 

TRIBUNNEWS.COM, PURWOKERTO – Warga digegerkan penemuan bayi perempuan dengan berat 2,6 kilogram dan panjang 48 cm.

Bayi ditemukan di pinggir jalan Desa Kotayasa, Kecamatan Sumbang, Kabupaten Banyumas, Sabtu (8/2/2025) sekitar pukul 10.30 WIB.

Kapolsek Sumbang AKP Basuki mengatakan, penemuan bayi bermula saat seorang warga bernama Tarno (43), yang sedang berkebun, mendengar suara tangisan bayi.

Saat mencari sumber suara, ia melihat seorang perempuan yang diduga ibu dari bayi tersebut.

Perempuan itu mengenakan seragam pramuka dengan rok panjang serta memakai helm, sambil menggendong bayi dari arah timur, tepatnya dari Banjarsari Wetan menuju Kotayasa.

Karena curiga, Tarno dan warga sekitar mencoba mengejar perempuan tersebut.

"Hingga akhirnya, di jalan Gunung Gaber, Kotayasa, bayi tersebut sudah diletakkan di pinggir jalan yang berada di tengah hutan. Lokasinya jauh dari pemukiman, kanan-kirinya hanya hutan dan jalan aspal kecil," ujar AKP Basuki kepada TribunBanyumas.com, Senin (10/2/2025).

Baca juga: Detik-detik Penemuan Bayi Korban Longsor Pekalongan, Jasad Tersangkut di Pohon Bambu, Paman Histeris

Berdasarkan informasi yang diperoleh, pelaku membuang bayinya seorang diri.

Warga segera membawanya ke bidan desa di Kotayasa untuk mendapatkan pertolongan pertama.

Bayi kemudian diperiksa kesehatannya oleh bidan desa dan dirujuk ke Puskesmas Baturraden 2, yang merupakan fasilitas kesehatan terdekat.

"Kondisi bayi sehat, tapi proses persalinannya tidak sesuai dengan prosedur medis karena dilakukan sendiri di hutan," katanya.

Kapolsek juga menjelaskan bahwa saat ditemukan, tali pusar bayi masih menempel dan terlihat seperti ditarik paksa, bukan dipotong dengan gunting.

"Jadi seperti ditarik paksa oleh ibunya. Bahkan, ia sempat mengendarai motor matik sambil menggendong bayi di sebelah kiri, sementara tangan kanannya memegang setang motor. Ini sungguh luar biasa," jelasnya.

Saat tim kepolisian mendatangi lokasi, bayi masih dalam kondisi berdarah dan ari-arinya belum dipisahkan.

"Kami langsung mengamankan bayi dan menyerahkan tali pusarnya kepada tim inafis.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved