151 Warga Sleman Alami Gejala Keracunan Diduga setelah Santap Makanan di Hajatan, 27 Orang Dirawat
Jumlah korban keracunan di Sleman meningkat, 27 orang dirawat di rumah sakit. Warga mengalami keracunan diduga setelah menyantap makanan di hajatan.
Editor:
Nanda Lusiana Saputri
TRIBUNNEWS.COM - Jumlah warga yang diduga mengalami keracunan setelah mengonsumsi makanan dalam hajatan di Dusun Krasakan, Kalurahan Lumbungrejo, Tempel, Kabupaten Sleman, terus meningkat.
Hingga saat ini, lebih kurang 151 orang mengalami gejala keracunan, dengan 27 di antaranya dirawat di rumah sakit.
Kepala Puskesmas Tempel 1, Diana Kusumawati, menyatakan data sementara menunjukkan 151 orang bergejala, meskipun jumlah tersebut belum final.
Pihaknya masih terus mendata secara akurat melalui nama korban.
Dari jumlah tersebut, 27 orang harus dirujuk untuk perawatan di rumah sakit, termasuk RSUD Sleman, PKU Sleman, dan RS Queen Latif.
Beberapa pasien juga datang secara mandiri ke JIH dan RSA UGM Yogyakarta.
"Jadi kondisi sementara ada 27 orang opname dan yang di observasi di posko ada 14 orang. Kemudian pagi ini yang dalam proses rujukan opname 4 (orang)," kata Diana di Posko Kesehatan Penanganan Keracunan di Tempel, Senin (10/2/2025).
Gejala yang umum dialami adalah diare dan demam, dengan sebagian besar pasien berasal dari daerah setempat.
Kronologi Kejadian
Kejadian ini berawal dari hajatan pernikahan yang digelar pada 8 Februari 2025.
Akad nikah dilaksanakan pada pagi hari, diikuti dengan resepsi yang membagikan makanan kepada tetangga setempat.
Baca juga: Korban Keracunan Massal di Sleman Terus Bertambah, 27 Orang Dirawat di RS, 151 Alami Diare
Kami belum bisa memastikan apakah semua warga makan di tempat atau tidak, karena jumlah yang tercatat di buku tamu tidak banyak.
Gejala mulai muncul pada malam hari setelah resepsi, dan banyak warga yang baru mencari perawatan di RSUD Sleman pada Minggu pagi.
Karena jumlahnya banyak terus lapor ke Dinas Kesehatan dan diteruskan ke kami di Puskemas Tempel. Kami lakukan penyelidikan epidemiologi dan kami dirikan posko di sini," ujar dia.
Di posko penanganan kegawatdaruratan di Tempel, tim medis dan relawan masih aktif memberikan perawatan.
Bagi pasien yang bergejala dan tensinya rendah diinfus dan diberi obat-obatan antibiotik.
Meskipun penyebab keracunan belum diketahui, hasil pemeriksaan feses menunjukkan adanya infeksi di saluran pencernaan.
Artikel ini telah tayang di TribunJogja.com dengan judul Korban Diduga Keracunan Sajian Hajatan di Tempel Sleman Terus Bertambah, 27 Orang Dirawat di RS
Konten ini disempurnakan menggunakan Kecerdasan Buatan (AI).
Sumber: Tribun Jogja
Suasana Duka Warnai Pemakaman Rheza Sendy Pratama, Mahasiswa Amikom Jogja yang Meninggal saat Demo |
![]() |
---|
Kejaksaan dan KPK Kawal Proyek Strategis di Kabupaten Sleman |
![]() |
---|
Prakiraan Cuaca Kota Yogyakarta Sabtu, 30 Agustus 2025: Hujan Turun Siang sampai Sore |
![]() |
---|
427 Orang Keracunan Massal MBG di Lebong Bengkulu, Bahan Makanan Dibeli dari Luar |
![]() |
---|
BPOM Koordinasi dengan Badan Gizi Nasional Terkait 456 Orang Keracunan MBG di Bengkulu |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.