Kamis, 2 Oktober 2025

Sekeluarga Jadi Korban Keracunan Massal di Ponorogo, Tumirah Sebut Rasa Makanan Aneh: Kuah Hambar

Tumirah dan keluarganya menjadi korban keracunan massal di Ponorogo. Bahkan, empat anggota keluarga Tumirah, harus dirawat di rumah sakit.

KOMPAS.com/Mita
KERACUNAN MASSAL PONOROGO - Kondisi seorang korban keracunan massal di Ponorogo yang menyantap sate gulai hidangan buka puasa Ponpes Desa Belang, Kecamatan Bungkal, menjalani perawatan. Keracunan massal ini terjadi setelah santri di Desa Belang dan warga di Desa Bondrang, Kecamatan Sawoo, menyantap hidangan sate gulai pada Kamis (31/1/2025). Hidangan di dua acara tersebut diketahui berasal dari katering yang sama. 

TRIBUNNEWS.com - Seorang pekerja Pondok Pesantren (Ponpes) di Desa Belang, Kecamatan Bungkal, Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur, bernama Tumirah, menjadi korban keracunan massal.

Tak sendiri, keluarga Tumirah juga turut menjadi korban keracunan massal sebab ikut mengonsumsi hidangan buka puasa dari ponpes.

Menurut Tumirah, hidangan sate gulai yang menjadi menu buka puasa terasa aneh, tidak seperti sate gulai pada umumnya.

Ia menyebut daging kambingnya terasa lebih empuk dan tidak ada rasa alot.

Tak hanya itu, kata Tumirah, kuah gulai terasa hambar.

"Biasanya sate itu kan agak alot, ya. Tapi, itu empuk dan rasanya (kuah) seperti hambar," ungkap Tumirah, Selasa (4/2/2025), dikutip dari Kompas.com.

Baca juga: Sosok Pemilik Katering di Ponorogo Sebabkan Keracunan Massal, 20 Tahun Jualan, Resep Selalu Sama

Diketahui, keluarga Tumirah menjadi korban keracunan massal, bermula saat Tumirah membawa pulang sate gulai ke rumah, Kamis (30/1/2025).

Tetapi, pada Jumat (31/1/2025), seluruh keluarga mengalami gejala demam, pusing, mual, muntah, hingga diare.

Bahkan, empat anggota keluarga Tumirah, termasuk dirinya, harus dirawat di Rumah Sakit Umum Aisyiyah (RSUA) Ponorogo.

"Empat orang dibawa ke rumah sakit. Saya, bapak, anak saya, dan keponakan," kata Tumirah.

"Sekarang lemasnya sudah berkurang," imbuh dia.

Berbeda dari Tumirah, dua warga Desa Bondrang, Kecamatan Sawoo, yang menyantap hidangan sate gulai saat acara zikir fida', Kamis, mengaku tidak ada yang aneh pada makanan tersebut.

Sebagai informasi, hidangan acara di Desa Bondrang dan ponpes di Desa Belang berasal dari katering yang sama.

Azis, warga Desa Bondrang, mengaku sate gulai yang ia santap terasa enak.

Setelahnya pun, Azis mengaku tidak merasakan apa-apa.

"Saya sempat makan satu piring. Rasanya enak. Alhamdulillah saya tidak apa-apa."

"Tetapi, warga lain banyak yang kena," kisah Azis, Minggu (2/2/2025), dilansir TribunJatim.com.

Hal senada juga disampaikan Muhammad Sidik, warga Desa Bondrang lainnya.

Ia mengaku tidak merasakan apa-apa setelah menyantap sate gulai dari acara zikir fida'.

"Habis makan ya biasa saja. Saya tidak apa-apa. Tetapi, tetangga ada yang diare," kata dia.

Baca juga: Katering Makanan di Ponorogo Diduga Sebabkan Keracunan di 2 Tempat Berbeda

Puluhan Saksi Diperiksa

Sebanyak 41 saksi diperiksa terkait kasus keracunan massal di Kabupaten Ponorogo.

Saksi-saksi itu termasuk pemilik katering, korban, hingga tuan rumah hajatan, serta pihak pondok pesantren.

"(Sebanyak) 41 saksi kami periksa, termasuk pemilik katering. Korban juga (diperiksa), semua diminta keterangan," jelas Kapolres Ponorogo, AKBP Andin Wisnu Sudibyo, Senin (3/2/2025).

Selain memeriksa saksi, lanjut Andin, pihak Polres Ponorgo juga telah mengambil sampel makanan.

Saat ini, Andin mengatakan pihaknya masih menunggu hasil laboratorium keluar.

Ia pun tak ingin berandai-andai, apakah sate gulai kambing menjadi penyebab utama keracunan massal.

"Sampel makanan, sudah ambil, dites kan di laboratorium kesehatan, tinggal menunggu hasil."

"Kira-kira apa yang menjadi penyebab keracunan tersebut," jelas dia.

Sebelumnya, keracunan massal di Kabupaten Ponorogo bermula dari dua acara yang berbeda yang berlangsung pada Kamis.

Puluhan warga menyantap sate gulai dalam acara tersebut. Sayang, pada Jumat, sebagian besar warga mengalami muntah dan mual.

Setidaknya 68 menjadi korban keracunan hingga sebagian harus dirawat inap. Satu di antaranya dilaporkan meninggal dunia.

Rinciannya 46 warga RT 01 RW 01 Dukuh Tengah, Desa Bondrang, Kecamatan Sawoo dan 22 santri Ponpes di Desa Belang, Kecamatan Bungkal.

Sebagian artikel ini telah tayang di TribunJatim.com dengan judul Terkuak Asal Hidangan Bikin Warga di Ponorogo Keracunan Menu Selamatan, Pemilik Hajatan: Tak Sangka

(Tribunnews.com/Pravitri Retno W, TribunJatim.com/Pramita Kusumaningrum, Kompas.com/Sukoco)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved