Tak Hanya Warga Bondrang, Santri Ponpes di Ponorogo Juga Keracunan, Pesan dari Katering yang Sama

TRIBUNNEWS.COM - Keracunan massal melanda dua daerah berbeda di Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur.

Kasus keracunan massal pertama yang terjadi di Desa Bondrang, Kecamatan Sawoo, dengan jumlah korban hingga 46 orang, bahkan salah satunya sampai meninggal dunia.

Kemudian, ditemukan kasus serupa di salah satu pondok pesantren (ponpes) di Desa Belang, Kecamatan Bungkal.

“Sama-sama sate gulai kambing. Berasal dari katering yang sama," kata Kasatreskrim Polres Ponorogo, AKP Rudy Hidajanto, Senin (3/2/2025) dilansir dari TribunJatim.com.

Warga Desa Bondrang dan Belang mengalami keluhan mual, muntah, pusing dan diare setelah menyantap sate gulai.

Warga Desa Bondrang menyantap sate gulai kambing dalam sebuah acara selamatan di rumah Miswaji, warga Dukuh Tengah, pada Kamis (30/1/2025) malam.

Sementara itu, santri dan pengasuh ponpes di Desa Belang menyantap makanan berbuka puasa dengan menu yang sama, yaitu sate dan gulai kambing.

Kemudian puluhan orang mengeluh mual, muntah, pusing dan diare pada Jumat (31/1/2025) pagi.

Usut punya usut, ternyata dua kasus keracunan massal di Ponorogo tersebut disebabkan oleh makanan yang berasal dari katering yang sama.

Baca juga: Cerita Warga Ponorogo yang Selamat dari Keracunan Massal, Azis: Saya Makan 1 Piring, Rasanya Enak

Dari puluhan orang yang keracunan itu, ada yang rawat jalan maupun rawat inap di sejumlah fasilitas kesehatan dan ada satu orang meninggal dunia.

“Kami lakukan pengecekan juga yang di Desa Belang. Mereka menyantap makanan dari katering yang sama," ungkap Rudy.

Rudy mengatakan bahwa petugas telah mengambil sampel makanan untuk dilakukan uji laboratorium.

"Sudah, langsung kita ambil sampel makanannya, jadi ada dua sampel, satu di Bondrang, satu di Belang," katanya. 

Sementara itu, Kapolres Ponorogo AKBP Andin Wisnu Sudibyo menyebutkan bahwa petugas Satreskrim Polres Ponorogo sedang menyelidiki kasus keracunan massal ini.

“Kami bekerja, ditunggu hasilnya ya," ujarnya.

Kesaksian Korban Selamat

Azis Nuryono salah satu warga yang diundang dalam acara dzikir fida’ di rumah Miswaji mengungkapkan kronologi keracunan massal di Desa Bondrang hari Kamis lalu.

Miswaji saat itu mengundang 90 orang untuk acara dzikir fida’.

Kemudian 46 di antaranya pusing mual dan diare setelah menyantap hidangan sate gulai kambing dalam acara itu, sementara itu 44 orang lainnya tidak mengalami gejala yang sama.

Bahkan dari 46 warga itu, seorang warga bernama Misnan meninggal dunia diduga akibat keracunan makanan, Sabtu (1/2/2025).

“Saya sempat makan satu piring. Rasanya enak. Alhamdulillah saya tidak apa-apa. Tetapi warga lain banyak yang kena,” ucap Azis Nuryono, Minggu (2/2/2025).

Azis menjelaskan bahwa sewaktu makan tidak ada aneh. Makanan juga tidak seperti makanan basi.

“Keluhan pusing panas muntah mual sering ke toilet. Yang ikut acara dzikir fida ada 90 an orang. Separuh berarti yang kena. Anak muda banyak yang kena,” terangnya.

Azis juga mengatakan bahwa warga mulai mual dan diare tidak langsung. Namun, mulai mualnya Jumat siang.

“Keluhannya pusing mual badan adem panas adem panas,” imbuhnya.

Baca juga: Tragedi Keracunan Massal di Ponorogo, 1 Orang Tewas dan Puluhan Warga Mengalami Diare

Warga lain bernama Muhammad Sidik mengungkapkan bahwa hidangan yang dirinya makan bersama undangan lain sama yakni sate gulai kambing.

“Habis makan ya biasa saja. Saya tidak apa-apa. Tetapi tetangga ada yang diare. Kurang tahu puluhan ada,” sebutnya.

Ketika ditanya apakah ada rasa aneh di gulai yang disantap, Sidik mengatakan bahwa tidak ada keanehan.

Menyusul kejadian ini, warga mulai periksa ke petugas kesehatan pada Jumat. Ada dua orang harus dirujuk. Satu orang dilarikan ke Rumah Sakit Yasyfin Gontor dan meninggal dunia. Satu di klinik yang berlokasi Kecamatan Jetis Ponorogo Jatim. 

Para korban mengeluhkan lemas muntah-muntah seperti diare. 

Sebagian artikel ini telah tayang di TribunJatim.com dengan judul Terkuak Keracunan Massal di Desa Bondrang dan Belang Ponorogo Ternyata dari Katering Makan yang Sama

(Tribunnews.com/Nina Yuniar) (TribunJatim.com/Pramita Kusumaningrum)