Senin, 6 Oktober 2025

Warga Ceritakan Detik-Detik Anak Bunuh Ayah di Jember, Edi Siswanto: Saya Kira ODGJ

Seorang warga bernama Edi Siswanto pun menceritakan apa yang ia lihat saat peristiwa pembunuhan terjadi.

TRIBUNJATIMTIMUR.COM/ Imam Nawawi
SAKSI PEMBUNUHAN - Edi Siswanto, tetangga korban usai dimintai keterangan oleh penyidik di Polsek Puger Jember, Jawa Timur terkait kasus mutilasi Jember, Senin (27/1/2025). Ia dijadikan saksi karena melihat detik-detik anak penggal leher ayah kandung di Dusun Jadukan Desa Mojosari Kecamatan Puger Jember Jawa Timur, Senin (27/1/2025) dini hari. 

TRIBUNNEWS.COM - Seorang anak berinisial A (19) diamankan polisi setelah menebas leher ayahnya sendiri, Zainal Arifin alias Haji Jaenuri (60), Senin (27/1/2025) dini hari.

Usai membunuh ayahnya, A sempat ingin mengakhiri hidup, namun digagalkan oleh warga yang melihatnya.

Peristiwa ini terjadi di Dusun Jadukan, Desa Mojosari, Jember, Jawa Timur.

Seorang warga bernama Edi Siswanto pun menceritakan apa yang ia lihat saat peristiwa pembunuhan tersebut terjadi.

Ia menuturkan, kala itu, ia mendengar suara teriakan sekira pukul 00.00 WIB dari luar rumah.

Mulanya, ia mengira suara teriakan tersebut merupakan suara teriakan Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ).

"Akhirnya saya coba lihat dari balik kelambu jendela rumah saya di depan. Saya kira orang gila, ternyata tetangga saya, tepat di depan rumah saya, kira-kira jaraknya 10 meter dari rumah saya," ujarnya, Selasa (28/1/2025).

Mengutip TribunJatim.com, ia menyaksikan pelaku membacok korban berkali-kali pakai senjata tajam.

"Kayak di rajang-rajang. Cuma pakai apa, saya kurang tahu soalnya penerangannya kurang jelas," lanjut Edi.

Edi menambahkan, tak terhitung berapa kali pelaku menebaskan senjata tajam ke korban.

"Takut saya yang mau keluar rumah, apalagi kan saya pendatang. Saat itu orang lain belum ada yang tahu, yang tahu hanya anak dan istri saya, karena saya bangunin," paparnya.

Baca juga: Kondisi Anak di Jember yang Bunuh Ayah dan Coba Akhiri Hidup: Diborgol di RS, Bakal Dioperasi

Usai melancarkan aksinya, pelaku terlihat mondar-mandir di jalanan meninggalkan tubuh korban.

"Saat itu juga memang tidak ada tetangga yang keluar, takut juga mungkin. Pokoknya saya tetap di dalam rumah sama anak dan istri saya," urainya.

Ia menuturkan, kepala korban yang terpisah dari badannya pun dibawa oleh pelaku sejauh 50 meter dari tempat pembunuhan.

"Dan memang kepala (korban) dipegang dan dibawa sejauh 50 meteran dan tempat pembunuhan. Memang sengaja dibuang sama pelaku," tutur Edi.

Halaman
12
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved