Minggu, 5 Oktober 2025

Viral Bocah SD di Jember Pesta Miras hingga Tak Sadarkan Diri, Penjual Arak Kena Imbas

Imbas kasus video viral bocah SD di Jember, Jawa Timur, mabuk miras hingga tergeletak tak sadarkan diri, membuat sang penjual miras ditangkap polisi.

Penulis: Nina Yuniar
Editor: Nuryanti
Polsek Semboro
Polisi melakukan olah TKP kasus bocah SD teler usai pesta miras di Lapangan Pondokdalem, Kecamatan Semboro, Jember, Jawa Timur, Ricki Febrianto sang penjual minuman keras pun ditangkap. 

Atas perbuatannya, tersangka Ricki dijerat dengan Pasal 76 j Undang-undang Republik Indonesia 35 Tahun 2014 tentang Perlindungan Anak.

"Proses hukum menjual minuman keras terhadap anak-anak. Ancaman pidananya lebih dari empat tahun penjara," sebutnya.

Kronologi Viral Bocah SD Pesta Miras

Bocah SD di Jember diduga di-bully, terekam perut diinjak dan tubuh terendam di got. Penelusuran polisi korban pesta miras, Selasa (21/1/2025).
Bocah SD di Jember diduga di-bully, terekam perut diinjak dan tubuh terendam di got. Penelusuran polisi korban pesta miras, Selasa (21/1/2025). (Tangkapan Layar)

Video yang memperlihatkan beberapa remaja menekan perut bocah SD kelas 6 di Jember, menggunakan kaki viral di media sosial.

Video berdurasi 45 detik itu menampakkan seorang bocah laki-laki umur 12 tahun yang tergeletak tak sadarkan diri di lapangan Desa Pondokdalem, Kecamatan Semboro.

Pengamatan dalam video tersebut,  seorang remaja tubuhnya berukuran lebih besar dari korban beberapa kali menempelkan kakinya di perut bocah SD.

Menanggapi hal tersebut, Kapolsek Semboro Iptu Andreas Suryo Rubedo menjelaskan bahwa korban bersama lima temannya menggelar pesta miras hingga mabuk dan tak sadarkan diri.

"Karena korban tidak sadarkan diri, maka dilakukanlah upaya menyadarkan diri oleh temannya dengan cara menekan perut korban dengan cara menempelkan kaki ke perut," kata Andreas saat dikonfirmasi melalui sambungan telepon, Selasa (21/1/2025).

Tindakan yang dilakukan dalam video itu, publik mengira remaja itu melakukan kekerasan fisik terhadap bocah SD. Padahal mereka berupaya menolong korban.

Baca juga: Motif Pembunuhan ASN yang Ditemukan Tewas di Hotel Kendari, Korban Sempat Ajak Pelaku Pesta Miras

"Untuk mengeluarkan cairan minuman keras dari dalam perutnya. Jadi seperti itu," tutur Andreas.

Andreas menyebutkan bahwa saat itu sebenarnya sudah keluar cairan alkohol dari tubuh korban. Tetapi bocah SD tersebut masih teler dan terpengaruh minuman keras.

"Karena kondisi mau malam, akhirnya para remaja ini membawa korban pulang, tetapi tidak sampai di rumahnya, takut ketahuan orangtuanya," terangnya.

Akhirnya, lanjutnya, remaja berusia 14, 15 dan 16 tahunan ini membawa bocah SD ini di saluran irigasi dekat rumah korban kawasan Dusun Pondokrampal Desa Pondokjoyo Kecamatan Semboro.

"Untuk dimandikan, ketika korban sedang dimandikan. Orang tuanya mengetahui putranya berada di sebelah rumahnya tepatnya di saluran irigasi,"  jelasnya.

Kemudian ibu korban langsung menolong putranya di saluran irigasi ini. Kemudian korban dibawa ke Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) Semboro.

"Untuk dilakukan pertolongan. Kondisi korban saat ini sudah sehat dan pulih kembali, serta beraktivitas seperti bisa," ungkap Andreas.

Sebagian artikel ini telah tayang di Surya.co.id dengan judul Bocah SD Teler Usai Pesta Miras di Jember, Polisi Amankan Penjual Miras

(Tribunnews.com/Nina Yuniar) (Surya.co.id/Imam Nahwawi)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved