Minggu, 5 Oktober 2025

Sosok Empan Supandi, Guru di Sukabumi Jalan Kaki 11 Km ke Sekolah, Dicerai Istri karena Gaji Kecil

Setelah 14 tahun mengajar, Empan cuma digaji Rp200 ribu per bulan bahkan tahun 2011 saat pertama mengajar, Empan cuma dibayar Rp250 ribu per tahun

Editor: Eko Sutriyanto
YouTube
Empan Supandi yang viral lantaran tiap hari jalan kaki sejauh 11 km demi bisa mengajar di sekolah akhirnya bertemu Dedi Mulyadi 

Sejak tahun 2015, Empan mengaku sudah diceraikan oleh istrinya.

Sejumlah guru honorer dan tenaga pendidik (tendik) honorer melakukan aksi unjuk rasa di halaman Gedung DPRD Provinsi Jawa Barat, Jalan Diponegoro, Kota Bandung, Jawa Barat, Senin (13/1/2025). Guru dan tendik honorer dari berbagai daerah di Jawa Barat yang sudah mengabdi puluhan tahun tersebut meminta kepada Pemerintah Provinsi Jawa Barat agar mengangkat mereka menjadi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK). Mereka menuntut pemerintah agar serius mengatasi masalah yang dihadapi guru dan tendik honorer, karena pada 2024 baru 1.529 guru honorer yang diangkat PPPK dari total 4.000 guru honorer tingkat SMA, SMK dan SLB negeri. TRIBUN JABAR/GANI KURNIAWAN
Sejumlah guru honorer dan tenaga pendidik (tendik) honorer melakukan aksi unjuk rasa di halaman Gedung DPRD Provinsi Jawa Barat, Jalan Diponegoro, Kota Bandung, Jawa Barat, Senin (13/1/2025). Guru dan tendik honorer dari berbagai daerah di Jawa Barat yang sudah mengabdi puluhan tahun tersebut meminta kepada Pemerintah Provinsi Jawa Barat agar mengangkat mereka menjadi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK). Mereka menuntut pemerintah agar serius mengatasi masalah yang dihadapi guru dan tendik honorer, karena pada 2024 baru 1.529 guru honorer yang diangkat PPPK dari total 4.000 guru honorer tingkat SMA, SMK dan SLB negeri. TRIBUN JABAR/GANI KURNIAWAN (Tribun Jabar/Gani Kurniawan)

Alasan perceraian itu kata Empan karena sang istri tidak tahan dengan penghasilannya yang tidak seberapa.

Empan tetap bertanggung jawab mengurus dan menyekolahkan dua anaknya.

Mendengar cerita Empan soal keluarga, Kang Dedi ikut terenyuh.

Terlebih diakui Empan, ia punya pekerjaan sampingan demi membiaya hidup dua anaknya.

"Uang Rp200 ribu gimana cukup beli beras, beli ikan, bayar listrik?" tanya Kang Dedi.

"Kan ada sampingan. Saya kalau pulang sekolah dagang sayuran, dipikul pak, keliling, demi anak," akui Empan.

"Kadangkala kalau ada orang nyuruh borongan (tukang pikul)," sambungnya.

Terenyuh dengan kisah hidup dan perjuangan Empan Supandi demi menjadi guru, Dedi Mulyadi akhirnya memberikan bantuan.

Kang Dedi memberikan uang ratusan juta untuk pembangunan rumah Empan yang nyaris roboh.

"Rumahnya saya bangunkan, senilai Rp100 juta," kata Dedi Mulyadi.

"Alhamdulillah bapak," imbuh Empan.

"Tetap semangat, luar biasa bapak," pungkas Dedi.

Bukan cuma untuk rumah, Kang Dedi juga memberikan uang untuk modal Empan berjualan sayur.

"Saya kasih Rp5 juta untuk dagang sayur, perasaan cukup untuk dagang sayur," ujar Kang Dedi.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Jatim
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved