Longsor di Pekalongan
Longsor di Pekalongan, Kemensos Salurkan Bantuan Rp 1,4 M, Kirim Task-Force hingga Bangun Dapur Umum
Kemensos mengirimkan bantuan logistik untuk memenuhi kebutuhan para korban terdampak bencana longsor senilai Rp 1,4 miliar.
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Kementerian Sosial (Kemensos) mengirimkan bantuan logistik untuk memenuhi kebutuhan para korban terdampak bencana longsor di Kabupaten Pekalongan, Jawa Tengah.
"Bantuan telah dikirim dari Gudang Sentra Terpadu Kartini Temanggung pada hari Selasa (21/1/2025) ke Kabupaten Pekalongan," kata Menteri Sosial Saifullah Yusuf (Gus Ipul) di Jakarta, Selasa (21/1/2025).
Baca juga: Video Petugas Baru Temukan 17 Korban Tewas Bencana Longsor Pekalongan, Terkendala Cuaca dan Medan
Bantuan logistik dan kesiapsiagaan bencana yang didistribusikan Kemensos terdiri dari 300 paket family kit, 600 paket kidsware, 5.000 paket makanan siap saji, 705 paket makanan anak, dan 3.000 paket lauk-pauk siap saji.
Ada juga bantuan berupa 200 paket sandang dewasa, 200 paket sandang anak, 500 lembar kasur, 300 lembar selimut, 100 lembar tenda gulung, 10 unit tenda keluarga, 2 unit tenda serbaguna, dan 1 unit dapur umum lapangan.
Total nilai bantuan Kemensos yang disalurkan sebesar Rp 1,4 miliar.
Siapkan Santunan
Selain menyalurkan bantuan, Kemensos juga sedang menyiapkan bantuan santunan terhadap korban meninggal dunia.
Proses pencarian korban lainnya yang belum ditemukan masih terus dilakukan oleh tim di lapangan.
"Untuk korban meninggal akan diberikan santunan dari Kemensos, kami menunggu usulannya dari Dinas Sosial," kata Gus Ipul.
Gus Ipul juga meminta Taruna Siaga Bencana (Tagana) Kementerian Sosial (Kemensos) agar fokus membantu BNPB dalam proses evakuasi korban.
Baca juga: Update Nasib 9 Korban Hilang, Pekalongan Masih Berpotensi Longsor, Warga Diimbau Evakuasi Mandiri
Selain itu, Tagana juga diminta untuk membuat dapur umum guna melayani petugas evakuasi dan para korban bencana longsor di Pekalongan.
Kemensos memastikan akan memenuhi kebutuhan permakanan korban terdampak.
"Kami sudah kirimkan Task-Force Tagana atau pasukan khusus Tagana yang sudah terlatih ke lokasi," kata Gus Ipul, sapaan akrabnya, Selasa (21/1/2025).

Task Force Tagana merupakan satuan khusus Tagana yang terlatih dalam melakukan evakuasi di berbagai medan.
Mereka saat ini juga sudah berada di lokasi dan bergabung dengan tim lain untuk proses evakuasi.
Selain mengirimkan pasukan khusus Tagana, Kemensos juga akan fokus dalam membangun dapur umum guna memberikan suport permakaman kepada para petugas evakuasi serta memberikan makanan kepada warga terdampak.
Sebelumnya, hujan dengan intensitas tinggi yang terjadi pada Senin (20/1/2025) di Kabupaten Pekalongan menyebabkan terjadinya bencana tanah longsor.
Kondisi tanah yang labil memperparah dampak dari kejadian itu, dengan sebanyak 11 kecamatan terdampak dari bencana tersebut.
Kemensos melalui Taruna Siaga Bencana (Tagana) bersama dengan Dinas Sosial dan pihak lain yang terlibat langsung turun ke lokasi untuk melakukan evakuasi dan pendataan korban terdampak.
Data sementara yang berhasil dihimpun tim Tagana di lapangan, terdapat sebanyak 16 korban meninggal dunia dengan sepuluh korban lainnya mengalami luka-luka.
Sementara itu, upaya pencarian korban lainnya hingga kini masih terus berlangsung.
Petugas PSKBA Kemensos bersama Dinas Sosial Kabupaten Pekalongan terus mempercepat proses tracing ahli waris korban meninggal dan korban luka untuk rencana penyaluran santunan.
Sementara itu terhadap korban luka-luka telah mendapatkan perawatan dari puskesmas dan rumah sakit setempat.
Update Korban Longsor
Hingga Rabu (22/1/2025) pagi, jumlah korban meninggal akibat longsor dan banjir di Kecamatan Petungkriyono, Kabupaten Pekalongan sebanyak 18 orang.
Sementara korban hilang ada 8 orang.
Demikian diungkapkan Pusat Pengendalian dan Operasi Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Bambang Surya Putra.
"Laporan yang masuk dari BPBD Provinsi Jateng dan BPBD Pekalongan, 18 orang meninggal dunia dan 8 orang masih dalam pencarian," ujar Bambang mengutip TribunBanyumas.com.
Ia menuturkan, tim yang berada di lapangan mengalami sejumlah kendala untuk evakuasi korban.
Curah hujan yang masih tinggi jadi faktor yang menyulitkan tim SAR gabungan untuk mencari korban.
"Penambahan sumber daya harus lewat Banjarnegara utara, cukup jauh. Ini jadi kendala yang hari kita atasi segera."
"Kondisi daerah juga cukup ekstrem, curam, ini menyulitkan pencarian. Saat ini masih terjadi hujan."
"Beberapa hari ke depan, menurut BMKG, hujan intensitas sedang juga masih akan turun di kawasan tersebut," imbuhnya.
Diketahui hujan deras dengan intensitas tinggi sebabkan banjir hingga longsor di Pekalongan, Jawa Tengah, Senin (20/1/2025).
Ada lima kecamatan yang dilanda bencana, yakni Kedungwuni, Wonopringgo, Petungkriyono, Lebakbarang, Talun, dan Kajen.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.