Senin, 29 September 2025

Pembangunan Underpass Joglo Solo Gagasan Gibran Tuai Protes, Kerap Bikin Banjir & Tak Ada Penanganan

Warga menggelar aksi protes karena banjir yang terjadi di kawasan proyek pembangunan Underpass Joglo, Solo, sindir soal proyek pembangunan nasional.

Penulis: Rifqah
TribunSolo.com/Andreas Chris
Kampung Sambirejo Kelurahan Banjarsari, Kecamatan Banjarsari terendam genangan air saat hujan lebat berjam-jam melanda Kota Solo, Minggu (22/12/2024). - Warga menggelar aksi protes karena banjir yang terjadi di kawasan proyek pembangunan Underpass Joglo, Solo, sindir soal proyek pembangunan nasional. 

TRIBUNNEWS.COM - Banjir yang terjadi di kawasan proyek pembangunan Underpass Joglo, Kecamatan Banjarsari, Solo, dikeluhkan oleh warga setempat.

Pasalnya, banjir tersebut diduga disebabkan karena keberadaan proyek tersebut.

Bahkan, banjir kini sudah menggenang hingga setinggi lutut orang dewasa.

Para warga pun menggelar aksi protes meski hujan lebat melanda kota Solo pada Minggu (22/12/2024).

Sejumlah warga membentangkan spanduk bernada sindiran bertuliskan "proyek nasional membanjiri kampung".

Untuk diketahui, proyek pembangunan Underpass Joglo Solo ini masuk dalam 17 titik prioritas pembangunan Gibran Rakabuming Raka saat masih menjabat sebagai Wali Kota Solo pada 2021-2024.

Salah satu warga Kampung Sambirejo menyebutkan bahwa banjir tersebut sudah beberapa kali melanda kampung yang berada di sisi utara Palang Joglo itu.

"Ini sudah beberapa kali banjir terjadi seperti ini. Saya minta perhatian dari pihak WIKA, PUPR, Pemerintah Kota dan pusat," kata dia, dikutip dari TribunSolo.com.

Karena hal tersebut, warga sekitar beberapa kali melayangkan protes kepada kontraktor penggarap proyek.

Namun, protes warga tersebut tidak ditanggapi atau tidak ada solusinya hingga saat ini.

"Sudah beberapa kali kami mengadu ke proyek, tidak ada penanganan sama sekali," katanya.

Baca juga: Warga Sindir Proyek Nasional Pembangunan Underpass Joglo Solo Sebabkan Banjir, Ini Kata Camat

Warga pun meminta pemerintah atau kontraktor penggarap proyek lebih memperhatikan kondisi warga sekitar.

"Saya warga RT 1 RW 1 tolong perhatiannya untuk proyek elevated Joglo, ini dampaknya karena tidak memperhitungkan elevasi air dan selokan jadinya seperti ini."

"Belum pernah terjadi di kampung kami, setinggi ini (lutut orang dewasa)," ujar salah satu warga Kampung Sambirejo tersebut.

Warga lantas mempertanyakan soal Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL) dari Proyek Strategis Nasional (PSN) Palang Joglo tersebut, ketika awal dirancangkan.

Halaman
12
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan