5 Populer Regional: DPO Kasus Uang Palsu UIN Alauddin Meninggal - AKP Tomi Samuel Hilang di Papua
Berita populer regional dimulai dari update kasus pabrik uang palsu di UIN Alauddin Makassar hingga AKP Tomi Samuel hilang di Papua.
TRIBUNNEWS.COM - Berita populer regional dimulai dari update kasus pabrik uang palsu di UIN Alauddin Makassar.
Seorang yang masuk dalam Daftar Pencarian Orang (DPO) dilaporkan meninggal dunia.
Pelaku berinisial M itu menghembuskan napas terakhirnya karena syok setelah namanya disebut-sebut terlibat dalam kasus uang palsu di UIN Alauddin.
Kemudian ada kabar hilangnya Kasat Reskrim Polres Bintuni AKP Tomi Samuel Marbun di Papua.
AKP Tomi tidak diketahui keberadaannya usai terlibat dalam baku tembak dengan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB)
Lokasinya berada di Distrik Moskona, Teluk Bintuni, Papua Barat, pada Rabu, 18 Desember 2024.
Berikut rangkuman berita populer regional selengkapnya selama 24 jam di Tribunnews.com:
1.DPO Kasus Uang Palsu UIN Alauddin Makassar Meninggal Dunia, Berperan Penting Edarkan Uang Palsu
Polres Gowa Sulawesi Selatan memburu tiga orang yang diduga kuat terlibat kasus sindikat uang palsu di UIN Alauddin Makassar, Sulawesi Selatan.
Setelah heboh Annar Salahuddin Sampetoding dihubungkan sebagai ASS, kini muncul lagi sosok baru.
ASS adalah seorang pengusaha Makassar yang disebut punya peran sentral di kasus ini.
Sosok baru yang baru muncul adalah staf UIN Alauddin Makassar berinisial M.
Namun, belum sempat diperiksa, M meninggal.
Informasi beredar, M mendadak meninggal karena syok setelah namanya disebut-sebut terlibat dalam kasus uang palsu di UIN Alauddin.
Apalagi Kepala Perpustakaan UIN Alauddin Makassar Andi Ibrahim (AI) dan staf kampus Mubin Nasir (40) lebih dulu diciduk dan ditetapkan tersangka.
Sumber terpercaya Tribun menyebut M berperan mengedarkan uang palsu ke tersangka Sukmawati.
Sementara Sukmawati merupakan PNS guru yang mengedarkan uang palsu dengan membeli kebutuhan sehari-hari.
Kasat Reskrim Polres Gowa, AKP Bahtiar mengatakan informasi mengenai dugaan keterlibatan M sempat terdengar di lingkungan kampus.
2. Awalnya Disebut Tewas Terjatuh dari Tangga, Sugiarti Ternyata Dibunuh karena Hamil & Minta Dinikahi

Penyebab kematian Sugiarti (44), warga Dusun Kalirejo, Desa Jatibaru Kecamatan Tanjung Bintang, Lampung Selatan akhirnya terungkap.
Sugiarti sebelumnya ditemukan tewas, Rabu (18/12/2024) sekira pukul 14.00 WIB.
Sugiarti yang awalnya disebut tewas akibat terjatuh dari tangga di rumah kontrakannya ternyata dibunuh oleh teman dekatnya, Cahyo (45).
Terungkapnya kasus pembunuhan ini setelah Polres Lampung Selatan mendapatkan laporan kecurigaan keluarga korban atas kematian Sugiarti.
Pasalnya keluarga menemukan tanda-tanda bekas penganiayaan di tubuh korban.
Keluarga yang curiga kemudian melaporkan peristiwa itu kepada polisi untuk ditindaklanjuti.
"Awalnya korban dikabarkan meninggal dunia karena terjatuh dari tangga rumahnya. Namun saat petugas cek kondisi korban, petugas melihat tanda-tanda lain, seperti bekas penganiayaan," kata Kapolres Lampung Selatan AKBP Yusriandi Yusrin.
Kepala bagian belakang korban terdapat luka serta mengeluarkan darah.
Berbekal laporan dan hasil olah TKP, polisi kemudian melakukan penyelidikan.
Polsek Tanjung Bintang bekerjasama dengan inafis Polres Lampung mengidentifikasi kematian korban.
3. Mahasiswi Diduga Dicabuli Perawat RSUD Ende usai Operasi Usus, Kini Korban Alami Trauma

Pihak keluarga N, seorang pasien perempuan berusia 20 tahun yang merupakan mahasiswa asal Kabupaten Ngada, melaporkan dugaan pencabulan yang dilakukan oleh oknum tenaga kesehatan di RSUD Ende, Nusa Tenggara Timur.
Kasus ini terjadi setelah N menjalani operasi infeksi usus.
Keluarga N, yang diwakili oleh Rosalina Taisiwa Mole, tiba di Mapolres Ende sekitar pukul 17.00 WIT.
Mereka melaporkan kejadian tersebut secara resmi, didampingi beberapa anggota keluarga dekat.
Setelah laporan diterima, Rosalina diarahkan ke ruang Tipidter Reskrim Polres Ende untuk memberikan keterangan.
"Kami datang ke sini untuk melaporkan secara resmi kasus di rumah sakit Ende yang menimpa anak kami. Tadi di SPKT, mereka terima laporan saya, dan di ruang Tipidter tadi mereka ambil keterangan saya sebagai pelapor," ujar Rosalina.
Rosalina mengungkapkan bahwa N saat ini masih dirawat di RSUD Ende dan mengalami trauma akibat kejadian tersebut.
"Secara kasat mata, saya lihat dia masih trauma," tambah Rosalina, yang telah mengasuh N sejak kecil.
Polres Ende rencananya akan melakukan visum terhadap N pada hari Jumat, 20 Desember 2024.
4. Viral Guru SMP Pulang Jalan Kaki setelah Tiap Hari Tempuh 80 Km, Aksi Nazar usai 5 Kali Mohon Mutasi
Sebuah video yang merekam aksi guru berjalan kaki saat pulang dari sekolah menuju rumahnya menjadi viral di media sosial.
Dalam narasi yang beredar, guru yang berdomisili di Wonogiri, Jawa Tengah, setiap hari menempuh jarak sekira 80 kilometer untuk mengajar Magetan, Jawa Timur.
Dia mengaku, kehilangan waktu untuk keluarganya lantaran harus menempuh total 4 jam perjalanan setiap harinya.
Guru SMP itu pun mengusahakan mutasi demi mendapatkan kesempatan mengajar di Wonogiri agar dekat dengan rumahnya.
Dalam video viral, guru itu tampak dilepas dengan haru oleh para rekan sejawat dan murid-muridnya.
Video itu menjadi viral setelah diunggah oleh akun Instagram @tribunsolocom pada Sabtu (21/12/2024).
Hingga artikel ini ditulis, unggahan itu mendapatkan sudah 2,1 juta tayangan.
Diketahui, sebelumnya guru bernama Andrianto (45) itu mengajar di SMP Negeri 2 Plaosan, Kabupaten Magetan.
Sementara, rumahnya berada di Tirtomoyo, Kabupaten Wonogiri, Jawa Tengah.
Setiap hari, Andrianto mengendarai motor dengan jarak 80 kilometer selama 14 tahun mengajar.
"Saya sudah 14 tahun di Magetan. Jarak dari rumah Tirtomoyo ke sekolah itu 70-80 km. Setiap hari naik motor, perjalanan 2 jam, berangkat setelah subuh jam 5 pagi, sampai sekolah jam 7," jelasnya, dikutip dari TribunSolo.com.
5. AKP Tomi Hilang Pasca-Baku Tembak dengan KKB di Papua, Jenderal Maruli Akan Kerahkan Pasukan TNI AD

Kasat Reskrim Polres Bintuni AKP Tomi Samuel Marbun hilang usai baku tembak dengan KKB Papua.
AKP Tomi menghilang usai kontak senjata di Distrik Moskona, Teluk Bintuni, Papua Barat, pada Rabu, 18 Desember 2024.
Baku tembak itu melibatkan kelompok TPNPB Kodap IV Sorong Raya dengan anggota Kepolisian Resor Teluk Bintuni yang dipimpin Kepala Satuan Reserse Kriminal AKP Tomi Samuel Marbun.
Kontak senjata dengan kelompok separatis tersebut berlangsung kurang lebih satu jam di dekat wilayah yang berawa dan dekat sungai.
Saat itu, sekitar 14 personel Satuan Reskrim Polres Teluk Bintuni berupaya menyelamatkan diri menggunakan perahu fiber menyeberangi sungai saat kontak senjata dengan KKB Papua.
Tim gabungan Komando Daerah Militer (Kodam) XVIII/Kasuari dan Polda Papua Barat sedang berupaya mencari dan mengevakuasi keberadaan Kasat Reskrim Polres Bintuni, AKP Tomi Samuel Marbun.
Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Maruli Simanjuntak menyampaikan pasukannya akan diterjunkan untuk membantu melakukan pencarian terhadap Kasat Reskrim Polres Teluk Bintuni AKP Tomi Samuel Marbun.
“Oh iya pasti, nanti kita akan… Nanti mereka pasti ketemu bagaimana nanti (Kodam) membagi turut mencari,” kata Jenderal Maruli Simanjuntak, dikutip dari Kompas.com Sabtu (21/12/2024).
(Tribunnews.com)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.