Jumat, 3 Oktober 2025

Siswa SMK Ditembak Polisi

Sikap Kapolrestabes Semarang Disorot YLBHI, Diduga Lindungi Aipda Robig hingga Samarkan Penembakan

YLBHI berharap tewasnya siswa SMK tidak hanya berhenti di Aipda Robig namun oknum yang berupaya menghalangi penyelidikan juga ditindak.

Penulis: Faisal Mohay
Ist
Kapolrestabes Semarang Kombes Pol Irwan Anwar. 

Untuk kepentingan penyelidikan, Polda Jateng mengajukan permohonan ekshumasi atau pembongkaran makam.

Pihak keluarga menyetujuinya sehingga makam korban dibongkar pada Jumat (29/11/2024) sekira pukul 13.10 WIB.

Menurutnya, proyektil tersebut akan dijadikan barang bukti kasus penembakan.

"Kami yakin peluru masih berada di tubuh korban. Oleh karena itu, kami memohon persetujuan keluarga untuk ekshumasi, dan keluarga sudah mengizinkan," lanjutnya.

Baca juga: Fakta Baru Kronologis Polisi Tembak Siswa SMK di Semarang, Aipda RZ Lesatkan 4 Peluru Karena Dipepet

Ia menambahkan kematian GRO baru diketahui keluarga pada siang hari karena petugas kepolisian kesulitan mengidentifikasi korban.

"Identitas korban baru diketahui siang harinya. Sebelumnya, kami sempat kesulitan karena rekam sidik jari tidak langsung keluar," sambungnya.

Paman Gamma, Agung (49), menyayangkan sikap petugas kepolisian yang menunda pemberitahuan kematian GRO hampir 12 jam.

"Alasannya tidak ada identitas dan rekam sidik jari tidak keluar."

"Padahal warga sekitar bilang sejak pagi hari rumah kami sudah dicari polisi berpakaian preman," bebernya, Selasa (3/12/2024), dikutip dari TribunJateng.com.

Selain itu, sejumlah barang korban seperti tas, dompet, ponsel, dan motor hingga kini belum dikembalikan.

Sebagian artikel telah tayang di TribunJateng.com dengan judul Dalih Polda Jateng Penyebab Polisi Ubah Keterangan Soal Alasan Gamma Ditembak Sampai Mati

(Tribunnews.com/Mohay) (TribunJateng.com/Iwan Arifianto) (Kompas.com/Kiki Saputri)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved