Kisah Transformasi Desa Singopuran, dari Tumpukan Sampah ke Ladang Berkah
BUMDes Singopuran Mapan menjadi titik balik kebangkitan warganya untuk bertranformasi ubah sampah jadi berkah
Penulis:
Facundo Chrysnha Pradipha
Editor:
Sri Juliati
BUMDes Singopuran kini tak hanya berhenti pada kompos.
Mereka sedang menjajaki kerja sama dengan perguruan tinggi di Kota Solo untuk mendistribusikan produk pupuk organik ke pasar yang lebih luas.
Bahkan, pengembangan pupuk tabur organik sedang direncanakan sebagai produk unggulan baru.
“Harapan kami ke depan, pupuk ini bisa dijual ke luar desa, membuka peluang ekonomi baru bagi warga,” kata Sih Harjiyanto.
Ia optimistis, dengan jumlah warga sekitar 7.800 jiwa yang sebagian besar petani, produk ini akan menjadi penopang perekonomian sekaligus memperkuat keberlanjutan lingkungan.
Visi Jadi Desa Unggul
Program Desa BRILian BRI memiliki visi besar, menciptakan desa-desa unggul yang mampu menjadi inspirasi bagi daerah lain.
“Kami ingin desa-desa dalam program ini menjadi role model yang menunjukkan bahwa kolaborasi, inovasi, dan keberlanjutan bisa membawa kemajuan,” ujar John Sarjono, Regional CEO BRI Yogyakarta.
Bagi Desa Singopuran, perjalanan ini bukan hanya tentang mengelola sampah, tetapi juga mengubah mentalitas—dari ketergantungan menjadi kemandirian, dari masalah menjadi peluang.
Di bawah naungan tembok setinggi satu meter di TPS sederhana, tak hanya sampah yang diolah.
Harapan, keberanian, dan semangat warga Desa Singopuran juga dipupuk, tumbuh subur bersama tanaman-tanaman petani yang mereka dukung.
Desa ini tak hanya bangkit dari keterpurukan, tetapi juga melangkah jauh ke depan, menjadi teladan bagi desa-desa lainnya.
Hingga akhir tahun 2023, BRI sebagai bank yang terus berkomitmen kepada UMKM telah memiliki kerangka pemberdayaan yang dimulai dari fase dasar, integrasi hingga interkoneksi.
Konsep revitalisasi tenaga pemasar mikro (mantri) yang menjadi financial advisor dengan konsep penguasaan ekosistem suatu wilayah menjadi backbone pelaksanaan
program - program pemberdayaan yang BRI miliki, seperti Desa BRILiaN, Klasterku hidupku, Figur Inspiratif Lokal (FIL), hingga Linkumkm, platform pemberdayaan online.
Program desa brilian, pemberdayaan yang berbasis ekosistem desa dengan 4 pilar utama sebagai kunci sukses indikator pemberdayaan, yakni sustainability, digitalisasi, inovasi dan optimalisasi Badan Usaha Milik Desa (BUMDesa).
Program yang dimulai tahun 2020 tersebut, sudah mencetak lebih dari 3.100 desa yang mampu menjadi desa yang sejahtera yang ditandai dengan peningkatan ekonomi masyarakat melalui inklusi dan literasi keuangan masyarakatnya.
(*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.