Selasa, 30 September 2025

Tolak Beri Uang kepada 3 Kakak Kelasnya, Murid SD di Subang Diduga Dianiaya Hingga Meninggal Dunia

Murid kelas 3 SD Jayamukti Blanakan meninggal diduga akibat jadi korban bully tiga kakak kelasnya. Korban diketahui menderita pendarahan di otak

Editor: Erik S
Istimewa/ Dok Humas Pemkab Subang.
Kondisi Korban Albi Ruffi Ozara saat menjalani perawatan di ruang ICU 

Pihak keluarga korban meminta pihak kepolisian mengusut tuntas kasus ini.

Baca juga: Anak Ketua Umum Partai Politik Diduga Ikut Lakukan Bully di Binus School Simprug, Ini Kata Polisi

"Saya minta diusut tuntas, karena ini menyangkut nyawa. Korban juga mengaku sering dipukuli baik di sekolah maupun saat mengaji," ucapnya.

Korban muntah-muntah

Sarti menuturkan, AR sempat mengeluh sakit hebat di bagian kepala dan disertai muntah-muntah.

"AR sempat mengeluh sakit di kepala hingga muntah-muntah," ucap Sarti.

Pendarahan di otak

Wakil Direktur Pelayanan Medik RSUD Subang, dr. Syamsu Riza menjelaskan bahwa korban masih belum sadarkan diri hingga Senin (25/11/2024) siang.

"Pasien yang bernama ARO (9) hingga saat ini masih mengalami koma dan tidak sadarkan diri. Pasien sendiri masih dalam perawatan intensif di ruangan ICU anak," ujar Syamsu Riza.

Tim dokter masih menunggu perkembangan dan melakukan observasi di ruang ICU, hingga korban bisa sadarkan diri.

"Korban diketahui mengalami luka berupa pendarahan di otak yang menyebabkan kondisi koma," katanya.

Kepala sekolah dinonaktifkan

Pj Bupati Subang, Imran mengatakan kasus serupa tidak boleh terjadi lagi. Hal itu dikatakan Imran saat keluar kamar jenazah RSUD Subang, Senin (25/11/2024) malam.

"Ini tidak perlu terjadi jika pihak sekolah bisa mengawasi anak didiknya. Akibat kelalaian pihak sekolah, nyawa anak generasi muda bangsa mati sia-sia karena bullying," ucap Imran.

Imran menegaskan kasus Albi ini harus menjadi yang terakhir. Tidak boleh lagi ada lagi kasus bullying di Subang, apalagi hingga menyebabkan nyawa siswa melayang.

Baca juga: 3 Pengakuan FK Undip Terkait Bully Peserta PPDS: 3 Mahasiswa Dipecat hingga Makan Nasi Padang

"Saya tegaskan, pihak sekolah harus benar-benar mengawasi anak didiknya di sekolah, baik saat jam belajar maupun istirahat, agar kasus Albi tak terulang di kemudian hari," ucapnya.

Imran juga meminta pihak kepolisian mengusut tuntas kasus ini agar memberikan efek jera bagi murid lain dan juga pihak sekolah.

"Siapapun yang bersalah, dihukum," ucapnya.

 Imran telah menonaktifkan kepala SDN Jayamukti. Imran itu menegaskan akan memecat kepala sekolah itu jika bersalah.

Halaman
123
Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved