Pilkada Serentak 2024
Miris, Pembacokan Saksi Paslon Bupati di Sampang Madura Karena Hoaks Pemukulan Terhadap Kiai
Insiden pembacokan terhadap korban ditengarai karena adanya kesalahpahaman dan hasutan berita bohong terkait pemukulan terhadap seorang kiai.
TRIBUNNEWS,COM, SURABAYA - Tiga orang pelaku pembacokan pendukung sekaligus saksi dari Paslon Bupati dan Wakil Bupati nomor urut 2 Slamet Junaidi-Achmad Mahfudz di Kabupaten Sampang, Madura, Jawa Timur, ternyata karena korban hoaks.
Pembacokan berujung meninggal dunia tersebut terjadi di Desa Ketapang Laok, Ketapang, Sampang, Minggu (17/11/2024).
Para tersangka yang berhasil ditangkap anggota gabungan dari Ditreskrimum Polda Jatim dan Satreskrim Polres Sampang otu, diantaranya berinisial FS, AR dan MS.
Baca juga: Tampang 2 dari 5 Pelaku Carok Terhadap Saksi Paslon di Pilkada Sampang, Diringkus Tim Polda Jatim
Direktur Ditreskrimum Polda Jatim Kombes Pol Farman mengatakan, insiden pembacokan terhadap korban ditengarai karena adanya kesalahpahaman dan hasutan berita bohong.
Kubu massa dari ketiga tersangka termakan hasutan adanya isu pemukulan yang dilakukan oleh kubu dari korban tewas Jimmy Sugito terhadap kiai mereka, bernama Kiai Hamduddin.
Sehingga, kubu tersangka sekonyong-konyong melakukan penghadangan dan pengeroyokan disertai pembacokan menggunakan celurit terhadap kubu Jimmy.
Luka parah disekujur tubuhnya membuat Jimmy meninggal dunia meskipun sudah sempat menjalani perawatan medis di RSUD Ketapang Sampang.
"Nah tersangka ketiga ini memang termasuk santrinya Kiai Hamduddin. Ketika kiainya mereka dengar dipukul sehingga mereka spontan mengejar yang diduga dilakukan oleh Jimmy ini yang dianggap memukul jadi begitu kejadiannya. Sudah ada (celurit dibawa 3 tersangka). Iya (sudah disiapkan)," ujarnya di Mapolda Jatim, Kamis (21/11/2024).
Lalu bagaimana kronologi awal kejadian tersebut bermula?
Farman menerangkan, kejadian berawal dari kunjungan salah satu figur dari kubu Paslon Bupati dan Wakil Bupati nomor urut 2 Slamet-Mahfudz, yakni Slamet Junaidi ke salah satu tokoh masyarakat di desa tersebut.
Figur Kubu Paslon Cabup Slamet Junaidi bersama beberapa anggota tim dan pendukungnya bermaksud datang bersilaturahmi ke Pondok Pesantren Babussalam untuk bertemu salah satu pengasuhnya, yakni Kiai Mualif.
Karena adanya kunjungan salah satu Figur Paslon Cabup Sampang itu, Kiai Mualif meminta Saksi Asrofi, salah satu santrinya untuk mengumpulkan jamaah zikir guna menyambut kedatangan figur Paslon Cabup Slamet Junaidi.
Baca juga: Komitmen Slamet Junaidi setelah Pendukungnya Tewas, Bawaslu Sesalkan Pilkada Sampang Memakan Korban
Kedatangan kubu figur Paslon Cabup Slamet Junaidi yang dianggap mendadak itu, akhirnya diketahui oleh tokoh masyarakat lain yang bermukim di desa tersebut, yakni Kiai Hamduddin.
Karena, rombongan kubu figur Paslon Cabup Slamet Junaidi menuju padepokan Kiai Mualif itu, kebetulan melintasi depan rumah, Kiai Hamduddin.
Ternyata, kedatangan yang mendadak dari Kubu Paslon Cabup Slamet Junaidi itu, menimbulkan ketidaksenangan bagi Kiai Hamdudin.
Pilkada Serentak 2024
Koalisi MARI-YO Bantah Tuduhan Intervensi Bupati Keerom di PSU Pilkada Papua |
---|
Bawaslu Akan Menindaklanjuti Semua Temuan Awal di PSU Pilgub Papua |
---|
Wamendagri Ribka Haluk Berharap Pemungutan Suara Ulang di 3 Daerah Hari Ini Jadi yang Terakhir |
---|
Tinjau Pencoblosan PSU Pilgub Papua, Bawaslu RI Belum Dapati Temuan Lapangan |
---|
Air Sungai Kering Hambat Distribusi Logistik PSU Pilgub Papua, 2 Distrik Berpotensi Coblos Susulan |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.