Motif Lansia Bunuh Adik di Surabaya, Ngaku Sakit Hati hingga Merasa Terusir
Inilah pengakuan AAS (68), lansia yang bunuh adik kandung dan keponakannya sendiri gegara warisan di Surabaya, Jawa Timur.
Namun, saat proses mediasi, pelaku justru ngamuk.
"Si pelaku sudah ada di ruang tamu duluan."
"Nah, semua saudara sudah ada, tapi belum lengkap di rumah itu."
"Mau dimediasi lagi kesekian kali di rumah saudara yang lain, ya TKP itu, lah kok ngamuk, mbacoki (membacok)," ujar Zainur Rofiq.
Sebagian artikel ini telah tayang di TribunJatim.com dengan judul Pengakuan Kakak di Surabaya usai Habisi Nyawa Adik dan Keponakan Karena Warisan, Merasa Terusir
(Tribunnews.com, Muhammad Renald Shiftanto)(TribunJatim.com, Tony Hermawan/Luhur Pambudi)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.