Pangdam Bukit Barisan Melayat Korban Penyerangan Oknum TNI di Sibiru-biru, Keluarga Ungkap Harapan
Keluarga korban menuntut janji Pangdam I Bukit Barisan Letjen Mochammad Hasan untuk menegakkan keadilan atas tewasnya Raden Barus.
Diduga, mobil ini akan menghalau masyarakat yang semakin dekat ke Batalyon.
Namun, dua truk tadi memutar balik dan menutup jalan kurang lebih 50 meter dari gerbang Batalyon untuk menghalau massa masuk.
Setibanya di depan Armed situasi sempat memanas karena warga berusaha masuk ke dalam menemui petinggi Batalyon.
Komandan Batalyon Artileri Medan 2, Letkol Arm Herman Santoso akhirnya muncul setelah sejumlah anak buahnya diduga membantai warga sipil di Desa Selamat, Kecamatan Sibiru-biru, Kabupaten Deliserdang.
Ia muncul dan menemui ratusan warga yang menggeruduk Batalyon Armed sambil membawa jenazah Raden Barus, 60 tahun, korban tewas diduga ulah oknum TNI.
Naik, lalu berdiri ke atas truk pengangkut personel, Letkol Arm Herman Santoso berjanji akan bertanggungjawab atas penyerangan yang dilakukan anggotanya terhadap warga sipil yang dilakukan.
Bahkan, di depan massa ia akan mempertaruhkan jabatan dan pangkatnya.
Sehingga ia akan memproses secara hukum personel TNI yang terlibat penyerangan warga Desa Selamat, Kecamatan Sibiru-biru, Kabupaten Deliserdang.
"Saya yang tanggung, saya yang akan bertanggung jawab. Saya akan proses hukum," kata Komandan Batalyon Artileri Medan 2, Letkol Arm Herman Santoso, Sabtu (9/11/2024).
Penulis: Alfiansyah
Artikel ini telah tayang di Tribun-Medan.com dengan judul Pangdam I/BB Melayat ke Rumah Korban Tewas di Sibiru-biru, Minta Maaf ke Keluarga
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.