Senin, 6 Oktober 2025

Pangdam Bukit Barisan Melayat Korban Penyerangan Oknum TNI di Sibiru-biru, Keluarga Ungkap Harapan

Keluarga korban menuntut janji Pangdam I Bukit Barisan Letjen Mochammad Hasan untuk menegakkan keadilan atas tewasnya Raden Barus.

Editor: Adi Suhendi
HO/ Tribunmedan.com
Pangdam I Bukit Barisan, Letjen Mochammad Hasan (kemeja putih) saat melayat Raden Barus, korban tragedi Sibiru-biru, Deli Serdang, Sumatera Utara, Minggu (10/11/2024). 

Kemudian, rekan-rekannya membalas dengan menyerang ke permukiman masyarakat.

Meski demikian, belum diketahui pasti penyebab dari aksi brutal oknum TNI AD tersebut.

Suasana Jumat malam hingga Sabtu dini hari sangat mencekam di lokasi dan membuat warga takut keluar rumah.

Puluhan pria berambut cepak membabi-buta mendatangi permukiman, menyerang hingga menyiksa warga tanpa ampun.

Mobil ambulans pun lalu lalang mengevakuasi warga yang diserang kelompok pemuda ini hingga berdarah-darah.

Seorang warga mengaku diperlakukan seperti penjahat.

"Saya mengalami luka kepala bocor, punggung dan tangan memar dihantam pakai pistol."

Keesokan harinya, sekira pukul 13:30 WIB, suasana kembali memanas ketika ratusan warga Desa Selamat, Kecamatan Sibiru-biru beramai-ramai membawa mayat Raden Barus, korban tewas ke Batalyon Artileri Medan (Armed) 2/105 kurang lebih berjarak 3 Kilometer dengan berjalan kaki.

Awalnya warga berkumpul di rumah duka korban di Dusun IV, Desa Selamat, Kecamatan Sibiru-biru, Kabupaten Deliserdang sejak pagi menunggu jenazah korban tiba usai diautopsi.

Setibanya mobil ambulans, warga langsung bergerak beramai-ramai membawa mobil ambulan berisi jasad korban ke Batalyon Artileri Medan (Armed) 2/105 Kilap Sumagan yang berjarak sekitar 2 Kilometer.

Mobil ambulans dikemudikan sopir dan diisi keluarga melaju pelan-pelan, diikuti warga yang berjalan kaki dan ada yang menaiki sepeda motor dari belakang.

Sambil berjalan menuju Armed, warga terus berteriak menuntut keadilan.

Di tengah perjalanan, situasi sempat memanas karena mereka sempat dihalang-halangi personel TNI berseragam lengkap hingga mobil ambulans mogok.

Tak mau menyerah, masyarakat akhirnya melanjutkan perjalanan dengan cara mendorong mobil beramai-ramai.

Kurang lebih 200 meter sebelum tiba di gerbang Batalyon Armed, 2 truk pengangkut personel TNI keluar dari Batalyon dengan kecepatan tinggi hingga nyaris menabrak masyarakat.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved