Misteri Tewasnya Pasutri di Denpasar, Penemuan Senjata Tajam di TKP hingga Kesaksian Sang Anak
Saat ditemukan posisi jasad kedua korban dalam keadaan miring ke kiri, posisi kepala di sebelah timur menghadap ke selatan.
Padahal biasanya lampu dinyalakan.
"Karena besoknya paginya itu ibu tidak bangun saya agak gedor, jam 11 siang tapi tidak ada respons, saya kira istirahat, saya lanjut aktivitas seperti biasa, jam 6 atau 7 sore itu saya pulang, mulai curiga karena suasana gelap lampu tidak dihidupkan di dalam kamar," jelasnya.
S lantas memanggil keluarga besar kemudian menyongkel pintu dengan linggis sekitar jam 9 malam.
Ditemukanlah kedua orangtuanya sudah tidak bernyawa di dalam kamar itu dalam posisi berpelukan.
S mengungkapkan ada sebilah pisau di ujung kasur saat penemuan jenazah keduanya.
"Waktu ditemukan, posisi ajik sudah di bawah, sudah (bersimbah darah), ibu juga, dalam posisi berpelukan dua-duanya di bawah," bebernya.
"Ada (pisau), agak jauh di ujung kasur," imbuhnya.
S yang tak menyangka akan menemukan kondisi kedua orangtua itu langsung koordinasi dengan Kelian setempat untuk memproses peristiwa tersebut ke pihak berwenang.
S mengungkapkan mereka sempat makam malam bersama saat malam Minggu dengan memasak ayam untuk santap bersama.
Ia tak menaruh dugaan adanya perselisihan orang tuanya.
"Tidak ada perkelahian, sebelumnya baik-baik saja, sempat makan bareng di malam Minggu, kebetulan ada acara kecil-kecilan masak ayam makan bersama," ungkapnya.
Bahkan S juga menuturkan sang ayah memilliki cinta yang begitu dalam dengan sang istri AASA (37) atau ibu S tersebut, sang ayah ingin sehidup semati dengan sang istri.
"Waktu itu mungkin gimana ya bercanda, waktu itu Ajiknya mengeluarkan kata-kata mau meninggal bareng, mungkin itu maksudnya mengungkapkan cinta sehidup semati meninggal bareng-bareng, bukti kalau memang beneran sayang, tapi kami waktu itu suasananya bercanda gurau, tidak menyangka seperti ini," bebernya.
S juga mengungkapkan sosok ayahnya yang karib disapa Gung Balang adalah sosok yang humble, dan sang anak menyebut ayahnya tidak ada persoalan dengan pihak manapun.
"Tidak ada (musuh), sosoknya humble, waktu kemarin kejadian ini banyak teman-teman datang ke sini," ujarnya.
S menambahkan tidak dilakukan proses autopsi terhadap jenazah keduanya dan keluarga mengikhlaskan kepergian Gung Balang dan istrinya.
"Tinggal proses acara pemakaman, tidak ada autopsi," pungkasnya.
Sebagian artikel ini telah tayang di Tribun-Bali.com dengan judul Fakta-fakta Kasus Tewasnya Gung Balang dan Istri di Kebo Iwa Denpasar, Luka Tusuk di Leher & Dada
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.