Sabtu, 4 Oktober 2025

Gempa di Bandung

Rumah Ambruk, Korban Gempa di Bandung Ini Berharap Ada Bantuan Pemerintah

Reni mengaku masih syok dengan kejadian yang menimpa rumahnya itu apalagi rumah yang sudah ditempati sejak 2006 itu porak poranda.

|
Editor: Eko Sutriyanto
AFP/TIMUR MATAHARI
Seorang pria berjalan di samping rumah yang runtuh setelah gempa berkekuatan 4,9 skala Richter melanda Kertasari, Jawa Barat, pada 18 September 2024. - Setidaknya 700 rumah rusak, 82 orang terluka dan tidak ada kematian yang dilaporkan, menurut Badan Penanggulangan Bencana Daerah Jawa Barat. (Photo by Timur MATAHARI / AFP) 

Korban diketahui merupakan murid sekolah dasar (SD) 4 Barusari, Pasirwangi. duduk di bangku kelas 3.

"Kita akan pantau terus kondisinya, semoga ananda Indra segera pulih," ungkapnya. 

Baca juga: Gempa Guncang Bandung, Perjalanan Kereta Cepat Whoosh Dibatalkan, Sejumlah Bangunan Rusak

Iptu Aji menjelaskan saat ini pihaknya bersama unsur Forkopimcam Pasirwangi masih melakukan pemantauan di setiap desa terkait jumlah kerusakan akibat gempa

Pihaknya mengimbau masyarakat untuk tetap waspada dan tidak panik saat gempa susulan terjadi.  

"Desa Barusari di Kecamatan Pasirwangi memang yang paling terdampak, ada ratusan rumah rusak masih kita data jenis kerusakannya," ujarnya.

Data Badan Penanggulangan Bencana Daerah(BPBD) Jawa Barat imbas gempa berkekuatan magnitudo 4,9 ada 82 orang mengalami luka-luka.

Ada 800 bangunan rusak, kerusakan paling banyak terjadi di Kabupaten Bandung sebanyak 491 unit rumah dan Kabupaten Garut 209 unit rumah.

Warga berlindung di lapangan terbuka pascagempa berkekuatan 4,9 skala Richter mengguncang Kertasari, Jawa Barat, pada 18 September 2024. - Sedikitnya 700 rumah rusak, 82 orang luka-luka dan tidak ada korban jiwa, menurut Badan Penanggulangan Bencana Daerah Jawa Barat. (Photo by Timur MATAHARI / AFP)
Warga berlindung di lapangan terbuka pascagempa berkekuatan 4,9 skala Richter mengguncang Kertasari, Jawa Barat, pada 18 September 2024. - Sedikitnya 700 rumah rusak, 82 orang luka-luka dan tidak ada korban jiwa, menurut Badan Penanggulangan Bencana Daerah Jawa Barat. (Photo by Timur MATAHARI / AFP) (AFP/TIMUR MATAHARI)


“Pada rumah terdampak, BPBD Jabar masih menunggu informasi dari BPBD di tingkat kabupaten untuk menentukan tingkat kerusakannya,” kata Humas BPBD Jabar Hadi Rahmat.

Jumlah korban luka-luka sejumlah 82 orang. Mereka yang luka-luka teridentifikasi di Kabupaten Bandung 82 orang dan satu orang warga Kabupaten Garut.

“Dengan rincian 59 warga mengalami luka ringan dan 23 orang luka berat. Hingga kini tidak ada laporan adanya korban jiwa,” katanya

Untuk warga yang mengalami luka berat akibat terkena reruntuhan bangunan, kata dia, saat ini sudah dibawa ke Rumah Sakit Bedas Kertasari dan Puskesmas Bedas. dampak dari gempa itu terpantau terjadi di Desa Tarumajaya, Cihawuk, dan Cibeureum (Kecamatan Kertasari), kemudian Desa Margamukti (Kecamatan Pangalengan), Desa Cikawao (Kecamatan Pacet); Desa Pinggirsari (Kecamatan Arjasari); dan Desa Bojongmanggu (Kecamatan Pameungpeuk) di Kabupaten Bandung.

Di Kabupaten Garut, kerusakan terjadi di Desa Barusari, Pasirwangi, Sarimukti, dan Talaga (Kecamatan Pasirwangi),  Desa Sirnajaya (Kecamatan Tarogong Kaler),  dan Desa Mekarjaya (Kecamatan Sukaresmi). Gempa ini menyebabkan sebanyak delapan rumah, dua fasilitas kesehatan, dua bangunan fasilitas umum, satu sarana pendidikan, dan satu tempat ibadah di Kabupaten Bandung mengalami kerusakan. Sementara di Kabupaten Garut, tujuh rumah dan satu sarana pendidikan rusak.

BPBD Jabar dan BPBD kabupaten/kota terus berkoordinasi melakukan asesmen atas korban dan kerusakan dampak dari gempa itu. Berdasarkan laporan BPBD Jabar, getaran gempa tersebut terasa mulai dari Kabupaten Bandung, Kota Bandung, Kota Cimahi, Kabupaten Bandung Barat, Kabupaten Garut, bahkan seluruh Jabar. Gempa yang terasa beberapa detik saja itu, membuat warga di kawasan Bandung Raya sempat panik.

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengatakan, penyebab gempa magnitudo 4,9 yang melanda Kabupaten Bandung, Jawa Barat disebabkan oleh Sesar Garsela. Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG Daryono mengatakan Sesar Garsela memicu rentetan gempa bumi dangkal di Bandung.

Adanya aktivitas Sesar Garsela di Jawa Barat itu, kata Daryono, memiliki mekanisme sumber pergerakan geser turun. Gempa tersebut gempa dangkal dengan titik pusatnya terletak di darat pada kedalaman 10 kilometer dengan koordinat 7.19 LS,107.67 BT atau berjarak 24 kilometer dari arah Tenggara Kabupaten Bandung, Jawa Barat.

Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved