Kamis, 2 Oktober 2025

Mengenal Penyebab & Gejala Frambusia, Infeksi Kulit yang Diidap 17 Anak di Mimika Papua Tengah

Frambusia menyerang anak-anak dengan usia di bawah 17 tahun dimulai pada kaki, lengan, leher dan muka.

Penulis: Dewi Agustina
puspen tni/puspen tni
Prajurit Satgas Pamtas RI-PNG Yonif Mekanis Raider 413 Kostrad membantu mengobati masyarakat Kampung Arso 7 Distrik Arso Timur, Kabupaten Keerom yang mengalami luka infeksi Frambusia pada kulit. (TRIBUNNEWS/PUSPEN TNI) 

Tinggal di negara endemik frambusia

Berusia di bawah 15 tahun, terutama usia 6–10 tahun

Tinggal di daerah dengan sanitasi yang buruk

Mengalami kemiskinan

Apa Gejala Frambusia

Gejala frambusia dibagi dalam beberapa tahapan, yakni:

Tahap primer

Tahap ini muncul sekitar 2–4 minggu setelah penderita terpapar bakteri penyebab frambusia.

Penderita akan mengalami ruam kulit serupa dengan stroberi.

Ruam yang disebut mother yaw ini berwarna kuning dengan garis merah yang mengelilinginya.

Ruam frambusia dapat timbul di area kulit penderita yang terpapar bakteri, umumnya di kaki.

Ruam tersebut tidak terasa sakit, tetapi gatal. Umumnya, mother yaw menghilang dengan sendirinya setelah 3−6 bulan.

Pada tahap ini, penderita juga dapat mengalami gejala lain, seperti demam, nyeri sendi, dan pembengkakan kelenjar getah bening.

Tahap laten

Pada tahap laten, penderita tidak mengalami gejala, tetapi bakteri tetap ada di dalam tubuh.

Tahap ini muncul pada setiap pergantian tahap. Tahap laten dari primer ke sekunder berlangsung 6–16 minggu.

Pada tahap ini, infeksi masih bisa ditularkan ke orang lain meski penderitanya tidak mengalami gejala.

Sementara itu, tahap laten dari sekunder ke tersier dapat berlangsung selama 5–15 tahun.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Papua
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved