Jumat, 3 Oktober 2025

Penerimaan Siswa Baru

Tradisi di Indramayu, Orangtua Rebutan Bangku di Hari Pertama Sekolah, Tas Anak Diikat di Kursi

Saat gerbang sekolah dibuka, orangtua langsung berdesakan masuk dan berlarian menuju kelas dan merebut bangku

Editor: Erik S
Tribuncirebon.com/Handhika Rahman
Orangtua murid saat berebut bangku di SDN 4 Kedokanagung, Kecamatan Kedokan Bunder, Kabupaten Indramayu, Senin (15/7/2024) pagi. 

“Kalau saya pakai tali rafia, ada juga yang pakai gembok, kalau enggak diiket nanti takut direbut orang kursinya,” ujar dia.

Penjelasan Kepala Sekolah

Kepala SDN 4 Kedokanagung, Kedokan Bunder, Kabupaten Indramayu, Usmad mengatakan, aksi rebutan bangku oleh orangtua murid sudah seperti tradisi rutin di sekolah yang dipimpinnya tersebut.

Aksi rebutan bangku ini selalu mewarnai momen pertama masuk sekolah di SD setempat.

Tujuannya, para orang tua ingin agar anaknya bisa duduk di bangku paling depan. Sehingga anak mereka bisa menyerap pembelajaran dengan baik dari guru.

Baca juga: Rebutan Bangku di Hari Pertama Masuk Sekolah, Orangtua Murid SD di Indramayu Bawa Tali dan Gembok

“Ini sudah jadi kebiasaan atau tradisi di setiap ajaran baru,” ujar dia kepada Tribuncirebon.com, Senin (15/7/2024).

Usmad menyampaikan, suasana sekolah bahkan sudah ramai walau masih pagi buta.

Ada orang tua murid yang sudah datang sejak pukul 03.00-04.00 WIB. Mereka sudah menunggu di depan sekolah walau gerbang belum dibuka.

“Kemudian mereka mencari tempat duduk yang di depan,” ujar dia.

Usmad juga tidak memungkiri, dalam berebut bangku itu, orang tua murid melakukan aksinya dengan mengikat tas anaknya pada bangku sekolah.

Dengan tujuan, agar bangku yang diincar itu tidak sampai direbut oleh orang tua murid lainnya.

Usmad menyampaikan, aksi yang dilakukan orang tua murid itu tidak dipermasalahkan oleh pihak sekolah.

Selama tidak sampai merusak fasilitas, aksi tersebut dibolehkan.

Baca juga: Ketentuan Pakaian Peserta SKD Sekolah Kedinasan 2024: Atasan, Bawahan dan Sepatu

“Enggak apa-apa sih, asal jangan merusak fasilitas sekolah yang ada, terutama meja kursi seperti ditulis tulis dengan spidol dan lain sebagainya itu tidak boleh. Kalau cuma mengikat atau menempel tulisan, itu silahkan boleh,” ujar dia.

Kondisi ini pun diakui Usmad sudah seperti tradisi. Kejadian tersebut rutin terjadi setiap tahunnya sejak lama, bahkan sejak puluhan tahun lebih.

“Biasanya itu dilakukan orang tua murid kelas 1 yang baru masuk sekolah, terus kelas 2 dan kelas 3. Kalau kelas 4-6 itu biasanya biasa saja, ada sih ada, cuma hanya satu dua orang tua saja,” ujar dia.

Artikel ini telah tayang di TribunCirebon.com dengan judul Kursi Diikat Tali dan Digembok, Cerita Orang Tua di Indramayu Rebutan Bangku di Hari Pertama Sekolah

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved