Sabtu, 4 Oktober 2025

Viral Pendaki Temukan WNA Meninggal di Puncak Gunung Agung Bali, Disebut Naik Tanpa Pemandu

Seorang Warga Negara Asing (WNA) ditemukan meninggal dunia di Puncak Gunung Agung, Karangasem, Bali, Selasa 12 Maret 2024 siang.

Penulis: Linda Nur Dewi R
Editor: Sri Juliati
Instagram
Kolase foto seorang WNA ditemukan meninggal dunia di Puncak Gunung Agung, Karangasem, Bali, Selasa 12 Maret 2024 siang (kiri) dan proses evakuasi (kanan). 

TRIBUNNEWS.COM – Sebuah foto yang menunjukkan seorang Warga Negara Asing (WNA) meninggal dunia saat mendaki di Puncak Gunung Agung, Bali, viral di media sosial.

Dalam postingan di akun Instagram @infodenpasarterkini.id, Selasa (12/3/2024), WNA yang menggunakan jaket, celana, serta sepatu hitam itu terlihat sudah tak berdaya.

Berdasarkan informasi dari postingan, belum diketahui pasti kronologi meninggalnya pendaki yang memiliki rambut serta kulit putih itu.

Namun, keberadaan WNA yang meninggal dunia itu diketahui.

“Berdasarkan titik koordinat yang di share dalam chat, posisi koordinat berada di sekitar pertemuan Jalur Puregai dan Pura Pengubengan (Besakih) atau sekitar plakat Simpang Jodoh yang lebih dekat mengarah ke Jalur Puregai,” tulis keterangan di postingan.

Pria asing itu ditemukan seorang pendaki di Puncak Gunung Agung, Karangasem, Bali, Selasa 12 Maret 2024 siang.

Mengutip dari Tribun-Bali.com, pendaki yang pertama kali menemukan WNA tersebut juga belum diketahui identitasnya.

Saat melihat korban, pendaki itu langsung mengunggahnya di media sosial.

Diperkirakan, WNA berkulit putih itu meninggal dunia diketinggian sekitar 2.833 MDPL.

Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Denpasar (Basarnas Bali), I Nyoman Sidakarya mengatakan pertama kali mendapatkan informasi melalui grup.

"Info awal kami terima melalui group potensi SAR yang menyatakan bahwa seorang pendaki WNA menemukan jenazah, selanjutnya berkoordinasi dengan BPBD serta pemandu lokal setempat, akhirnya dipastikan informasi tersebut A1 pada pukul 19.00 Wita," kata I Nyoman Sidakarya, Rabu (13/3/2024)

Baca juga: 2 Pendaki Tersesat di Gunung Batukaru Tabanan, Sepeda Motornya Ditemukan di Pujungan

Pada sore itu, kurang lebih pukul 17.00 Wita, dua pemandu lokal mendaki melalui Pengubengan dan setelah dua jam lebih perjalanan, mereka tiba di lokasi penemuan jenazah.

Kondisi cuaca di lokasi berkabut tebal dan angin sangat kencang, maka proses evakuasi tidak memungkinkan untuk dilaksanakan malam kemarin.

"Pagi tadi pada pukul 03.00 Wita tim SAR gabungan sudah bergerak dari Pos Pengubengan, dan normalnya perjalanan pergi dan pulang sekitar 6 jam, tentunya akan memerlukan waktu lebih lama karena mengevakuasi jenazah," ungkap Nyoman Sidakarya.

Proses evakuasi ini melibatkan sebanyak 10 personel Pos SAR Karangasem.

Sementara itu, setiap pergerakan tim SAR gabungan terus dipantau oleh petugas siaga Basarnas Bali.

Unsur SAR lainnya yang terlibat diantaranya Koramil Karangasem, Babinsa Rendang, SAR Samapta Polda Bali, Polres Karangasem, Polsek Rendang, BPBD Karangasem, potensi SAR dan pemandu lokal.

Korban Diperkirakan Mendaki Tanpa Pemandu

Mangku Komang Kayun, guide pendakian dari Jalur Temukus, Desa Besakih, mengatakan WNA tersebut diperkirakan naik ke puncak gunung tanpa pemandu.

"Yang meninggal diperkirakan WNA. Dia naik tanpa pemandu lokal,"kata Mangku Kayun, Rabu (13/3/2024), dikutip dari Tribun-Bali.com.

Padahal, aktivitas pendakian ke Gunung Agung Kabupaten Karangasem ditutup untuk sementara selama 29 hari, terhitung mulai 17 Maret hingga 14 April 2024.

Bahkan, surat imbauan sudah disebarkan.

"Penutupan sudah kesepakatan bersama. Oleh karena itu saya mengimbau masyarakat dan wisatawan agar tidak melakukan pendakian selama karya dilaksanakan.”

“Masyarakat juga harus menghormati. Surat imbauan sudah disebar," kata Jro Mangku, Kamis (29/2/2024) lalu.

Tidak hanya itu saja, panitia Karya Ida Bhatara Turun Kabeh sudah memberitahu ke guide untuk menunda pendakian jika ada wisatawan yang hendak mendaki.

Pihaknya meminta kepada pemandu untuk ikut menjaga jalur pendakian ke puncak gunung.

Seandainya ada wisatawan yang mendaki, agar diberitahu supaya tidak mendaki hingga ke puncak.

Jika terdapat masyarakat atau wisatawan yang nekat mendaki secara sembunyi-sembunyi dan terjadi sesuatu, yang bersangkutan harus bertanggung jawab sepenuhnya dengan menanggung konsekuensi sesuai peraturan yang berlaku.

"Saya berharap semua mengerti dan paham terkait imbauan yang sudah diedarkan tentang penutupan pendakian selama karya Ida Bhatara Turun Kabeh. Ayo jaga kesucian Pura Besakih,” sambungnya.

Sebagian artikel ini telah tayang di Tribun-Bali.com dengan judul Jenazah Bule Ditemukan di Puncak Gunung Agung Bali, 10 Personel Terlibat Dalam Operasi SAR

(Tribunnews.com/Linda) (Tribun-Bali.com/Zaenal Nur Arifin)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved