Guru Ngaji di Purwakarta Diduga Cabuli Santriwati, Kemenag Minta Orang Tua Selektif Pilih TPQ
Pihak Kemenag Purwakarta pun meminta para orang tua untuk lebih selektif untuk memilih pondok pesantren atau Taman Pendidikan Alquran (TPQ).
TRIBUNNEWS.COM - Seorang guru ngaji atau ustaz di Purwakarta, Jawa Barat diduga mencabuli sejumlah santriwatinya.
Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Purwakarta pun turut menyoroti kasus dugaan pencabulan tersebut.
Kemenag Purwakarta pun meminta para orang tua untuk lebih selektif untuk memilih pondok pesantren atau Taman Pendidikan Alquran (TPQ).
Hal tersebut diungkapkan oleh Kepala Kantor Kemenag Kabupaten Purwakarta, Hanif Hanafi.
Ia meminta para orang tua untuk memilih ponpes atau TPQ yang sudah memiliki izin.
Hal tersebut karena pihak Kemenag tak bisa mengawasi secara langsung ponpes atau TPQ maupun tempat mengaji yang belum terdaftar, berbeda dengan yang sudah terdaftar.
Baca juga: Aksi Cabul Ayah kepada Anak Terungkap Setelah Dipergoki Warga, Tukang Bakso Cabuli 15 Anak Laki-laki
"Kami tak bisa memonitoring atau mengawasi secara langsung TPQ atau tempat mengaji serta Pondok Pesantren yang tidak terdaftar,"
"Untuk itu, kami dari Kementerian Agama Kabupaten Purwakarta terus menyosialisasikan dan mengajak kepada pengelola TPQ atau tempat mengaji serta Pondok Pesantren agar mengurus izin lembaga tersebut,"
"Sehingga jelas terdaftar di Kemenag," kata Hanif seperti dikutip dari Tribunjabar.id, Kamis (14/12/2023).
Ia menyarankan orangtua selektif dalam memilih ponpes atau TPQ untuk mengantisipasi kejadian pelecehan seksual terjadi.
“Yang jelas, saran kami kepada orang tua yang akan menyekolahkan tambahan ilmu agama harus dikonfirmasi dulu. Insyaallah setiap masjid ada TPQ, tapi kalau milik pribadi ya dipelajari lah, dia punya sanad atau tidak, maksudnya urutan ilmu gurunya siapa," ujar Hanif.

Baca juga: Ustaz di Purwakarta Diduga Cabuli 10 Santriwati, Sudah Beraksi 4 Tahun hingga Kini Masih Kabur
Diwartakan sebelumnya, seorang ustaz berinisial ON di Desa Salem, Kecamatan Pondoksalam, Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat diduga mencabuli santriwatinya.
Warga dan keluarga korban yang geram pun mendatangi kediaman ON dan merusak rumahnya.
ON pun kabur setelah digeruduk sejumlah warga sejak Sabtu (9/12/2023) lalu.
Kasus pencabulan ini pun dikonfirmasi Kapolres Purwakarta, AKBP Edwar Zulkar.
Sumber: TribunSolo.com
Jejak Uang Haram Kuota Haji, Nama Wasekjen Ansor Muncul di Radar KPK |
![]() |
---|
Lowongan Kerja Tenaga Pendamping Koperasi Provinsi Jawa Barat, Terbuka bagi Lulusan S1 Semua Jurusan |
![]() |
---|
Dana Gereja Dijadikan Modus Tipu-Tipu, Kemenag Minta Masyarakat Waspada |
![]() |
---|
Prakiraan Cuaca Bogor Besok Kamis, 18 September 2025: Pagi Berawan Tebal, Siang sampai Malam Hujan |
![]() |
---|
Sosok Maruarar Sirait, Menteri PKP Dituding Korupsi Bareng Dedi Mulyadi, Gubernur Jabar Klarifikasi |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.