Perkara Bisnis Berujung Maut, Agung & Sunaryo Ditemukan Tinggal Kerangka, Dibunuh Pakai Racun Potas
Kedua korban dieksekusi pelaku dengan mencampurkan es teh menggunakan racun potas.
"Saya sudah biasa kalau seperti itu. Maksudnya sudah biasa tidur sendiri di tempat angker," jelasnya.
Sakit Hati Selalu Ditekan
Sarmo nekat menghabisi dua korban lantaran terpojok terkait hubungan bisnis dengan kedua korban.
Korban Agung merupakan rekan bisnis, sementara korban Sunaryo adalah penggadai mobil milik Sarmo.
Terhadap dua korban, pelaku memiliki hubungan utang piutang.
Menurut pelaku, kedua korban dihabisi dengan menggunakan racun apotas.
"Alasannya utang piutang sama bisnis kerja. Pakai apotas, dua-duanya. Dimasukkan ke es teh terus dikasihkan Pak Sunaryo. Pak Agung saya kasih botol air mineral yang kecil," kata Sarmo, di Mapolres Wonogiri, Sabtu (9/12/2023).
Sarmo mengatakan dirinya ditekan oleh kedua korban.
Perkataan korban membuatnya emosi sehingga memutuskan untuk menghabisi nyawa keduanya.
"Tega membunuh karena tekanan, yang pertama (korban Agung) saya selalu dipojokkan. Intinya tidak bisa menerima kalau penggergajian sepi. Dia juga ingin penggergajian dipindah ke Klaten," ujarnya.
"Bagi hasilnya kalau pas ramai bisa penuh, karena sepi berkurang dia tidak bisa menerima, mintanya penuh terus. Dikira saya korupsi, saya tidak becus," imbuh Sarmo.
Sarmo mengelabui korban pertama Agung dengan lari ke sebuah gubung.
Di situ ia menaruh apotas yang telah dibawa sebelumnya di jok motor ke dalam minuman yang kemudian diminum oleh Agung.
"Itu tidak mengajak, karena saya sudah terlalu banyak ditekan sama Agung, saya tidak sanggup akhirnya saya lari ke gubug, akhirnya Agung nusul lewat jalan berbeda," ujarnya.
Setelah korban meregang nyawa, Sarmo berusaha menghilangkan barang bukti dengan menguburkan jasad korban.
"Dikubur di Alas Dorog, sama gubug lumayan jauh, saya gotong sendiri," jelasnya.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.