Selasa, 30 September 2025

Siswi SMP di Wonogiri Dilecehkan Guru di Bus, Disdikbud Buat Aturan Baru Pembelajaran di Luar Kelas

Siswi SMP di Wonogiri dilecehkan gurunya saat perjalanan ke Jawa Timur. Disdikbud Wonogiri buat aturan baru untuk kegiatan outing class.

Editor: Abdul Muhaimin
Grafis Tribunwow/Kurnia Aji Setyawan
Ilustrasi korban pencabulan. Disdikbud Wonogiri bakal mengatur kegiatan outing class atau pembelajaran di luar kelas bagi siswa SD dan SMP. 

Artinya apabila ada sekolah yang mengadakan outing class hingga menginap yang sudah terjadwal sampai akhir tahun, masih bisa dilakukan.

"Outing class keluar kabupaten izin. Sampai saat ini kan juga laporan. Kita kontrol termasuk agar pembiayaannya logis," kata Gino.

Dia menegaskan, pengaturan itu dilakukan Disdikbud bukan hanya karena adanya kasus dugaan pencabulan yang dilakukan oleh guru ke siswinya di salah satu SMP di Wonogiri.

Diketahui kasus dugaan pencabulan itu dilakukan saat perjalanan pulang dari kegiatan wisata di Jawa Timur. Perbuatan cabul guru itu dilakukan di dalam bus.

Baca juga: Kasus Pencabulan Gadis di Madiun Disorot Tri Rismaharini, Pelaku Masih Satu Keluarga dengan Korban

"Bukan karena satu aspek itu saja (dugaan pencabulan saat study tour). Latar belakangnya mengeliminasi ekses-ekses negatif yang ditimbulkan akibat kegiatan di luar terlalu lama," kata Gino.

Kondisi Korban

Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPKB P3A) Wonogiri terus melakukan pendampingan terhadap siswi yang menjadi korban pencabulan gurunya.

Kepala Dinas PPKB P3A Wonogiri, Mubarok, mengatakan pihaknya terus melakukan pendampingan terhadap kasus dugaan pencabulan yang dilakukan oleh oknum guru salah satu SMP di Jatisrono.

Teman korban yang duduk sebangku di bus mengalami sesak napas kemudian dilarikan ke rumah sakit.

Saat perjalanan pulang, guru itu duduk di samping korban.

Mubarok menyebutkan berdasarkan informasi yang diterimanya, ketika perjalanan pulang oknum guru itu meraba-raba bagian tubuh korban. Siswi itu pun shock, kenek bus kemudian bisa mengerti isyarat korban untuk pindah tempat duduk.

Baca juga: Gadis di Madiun Diduga jadi Korban Pencabulan Ayah, Kakek, dan Paman, 13 Saksi Telah Diperiksa

"Korban kemarin sempat trauma usai mengalami kejadian itu, kemarin tidak mau sekolah karena takut bertemu guru (pelaku)," jelasnya, Senin (6/11/2023).

Berdasarkan informasi yang didapatkan dari pendamping di lapangan, Mubarok menyebut anak yang menjadi korban sudah masuk ke sekolah.

"Gurunya sudah ditarik dinas, sekarang anak sudah masuk. Kemarin takut karena masih ada gurunya itu," ujarnya.

Mubarok menyebut pihaknya keluarga awalnya tak mengetahui kasus itu bisa dilaporkan ke Polisi.

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan