Yoghurt Diduga jadi Penyebab 20 Siswa SD Keracunan, Fase Kritis 4 Jam Pertama Sudah Dilewati
Puluhan murid SD di Kabupaten Bandung Barat mengalami keracunan. Minuman yoghurt yang dijajakan di sekolah diduga menjadi penyebab keracunan.
TRIBUNNEWS.COM - Sebanyak 20 siswa SD di Kabupaten Bandung Barat (KBB), Jawa Barat mengalami keracunan diduga karena meminum yoghurt.
Para siswa yang menjadi korban keracunan berasal dari dua sekolah yakni SDN 1 Cimerang dan SDN 2 Cimerang, Desa Cimerang, Kecamatan Padalarang.
Mereka merasakan gejala mual, muntah-muntah, pusing, dan sakit perut usai meminum yoghurt.
Yoghurt tersebut dijajakan secara bebas di lingkungan sekolah sehingga ada potensi jumlah korban bertambah.
Petugas medis Puskesmas Padalarang, dr Daniel, mengatakan, terkait kejadian ini pihaknya mendapat informasi dari pihak sekolah sekitar pukul 10.00 WIB, lalu datang ke lokasi kejadian untuk melakukan penanganan pada pukul 12.00 WIB.
Baca juga: 20 Murid SD di Bandung Barat Diduga Keracunan Yoghurt
"Saat dilakukan pemeriksaan, ini memang gejala khas keracunan," ujarnya saat ditemui di lokasi kejadian, Rabu (11/10/2023) sore.
Untuk mengetahui pasti penyebab keracunan itu, kata dia, pihaknya akan melakukan uji laboratorium bagi sampel minuman tersebut di Labkesda Jabar.
"Dugaan (keracunan) ini dari jajanan yoghurt, tapi untuk kepastian, kita ambil sampelnya untuk diteliti," kata Daniel.
Daniel mengatakan, ada dua sampel minuman yoghurt yang mereka kirim ke Labkesda Jabar.
Hasil uji laboratorium dua sampel minuman itu, kata dia, nantinya akan keluar 1-7 hari ke depan, sedangkan sampel muntahan belum bisa diuji karena hingga saat ini belum semuanya terkumpul.
"Adapun untuk (sampel) muntahan siswa, pas kami datang sampelnya belum kita koleksi secara utuh," kata Daniel.
Semua siswa yang mengalami keluhan pusing, muntah-muntah, dan sakit perut, kata Daniel, sudah mendapatkan penanganan dengan cara memberikan cairan infus serta obat-obatan.
Baca juga: 39 Orang Keracunan Diduga Konsumsi Sate Jebred, 2 di Antaranya Meninggal, Kini Penjual Diamankan
"Sudah banyak yang sembuh, fase kritis 4 jam pertama sudah terlewati karena langsung kami tangani. Sekarang tinggal dua siswa yang mengalami gejala dehidrasi," ujarnya.
Peristiwa keracunan ini, menurut Daniel, termasuk kejadian luar biasa (KLB).
"Sehingga biaya pengobatannya bakal ditanggung oleh Pemkab Bandung Barat," ujarnya.
Mungkin Bertambah
Daniel mengatakan, jumlah korban keracunan minuman yoghurt ini berpotensi bertambah karena minuman tersebut dijajakan secara bebas oleh pedagangnya di sekitar sekolah.
"Kami sudah berkoordinasi dengan sekolah untuk mem-blasting informasi jika ada lagi yang mengeluhkan dengan gejala serupa, segera hubungi nomor hotline yang kami sediakan," ujarnya.
Puskesmas Padalarang telah menerjunkan tim surveilans untuk mengecek potensi siswa lain yang mengalami keracunan dan pihak sekolah diminta mengimbau orang tua dan siswa untuk melapor apabila ada yang mengeluh mual dan muntah.
Baca juga: Satu dari 2 Korban Meninggal Keracunan Sate Kulit Ternyata Pemilik Warung yang Ikut Jualan Sate
"Jika gejalanya lebih berat, silakan datang ke sarana kesehatan terdekat," kata Daniel.
Kepala Dinas Pendidikan KBB, Asep Dendih, mengatakan akan terus memantau kasus keracunan tersebut karena dikhawatirkan masih ada siswa lain yang keracunan tetapi belum melapor ke petugas kesehatan maupun pihak sekolah.
"Kita gerak cepat untuk penanggulangan keracunan ini. Alhamdulillah 18 siswa sudah pulang dan yang dua pun tidak mengkhawatirkan."
"Hanya kita tetap berjaga-jaga takutnya ada yang masih belum terdeteksi," ucap Asep.
Bersama petugas kesehatan, ujarnya, Dinkes akan terus melakukan penelusuran siswa yang mengalami keracunan yoghurt itu agar yang merasakan gejala bisa segera ditangani.
"Kalau masih ada akan dijemput walaupun dia tidak mau ke sini karena mau diidentifikasi jangan sampai nanti dianggap ringan dan kami akan melakukan penanganan melalui dokter yang ada di sini," katanya.
Artikel ini telah tayang di TribunJabar.id dengan judul Dua Sampel Yoghurt yang Diduga Bikin 20 Murid SD di Bandung Barat Keracunan Diuji di Laboratorium
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.