Senin, 6 Oktober 2025

Sosok MK, Siswa SMP Pelaku Penganiayaan, Ketua Geng Siswa di Cilacap dan Sering Pindah Sekolah

Terungkap sosok siswa SMP berinisial MK pelaku penganiayaan di Cilacap. MK merupakan ketua geng dan sering berpindah-pindah sekolah karena bermasalah.

IST / TribunBanyumas.com
Polresta Cilacap mengamankan lima orang siswa terkait kasus bullying atau perundungan yang terjadi di salah satu SMP di Cilacap. Korban diberi perlindungan. - Terungkap sosok siswa SMP berinisial MK pelaku penganiayaan di Cilacap. MK merupakan ketua geng dan sering berpindah-pindah sekolah karena bermasalah. 

TRIBUNNEWS.COM - Sebanyak 5 siswa SMPN 2 Cimanggu, Cilacap, Jawa Tengah ditangkap usai video aksi perundungan dan penganiayaan viral di media sosial.

Dari kelima siswa SMP yang ditangkap, siswa berinisial MK menjadi sorotan karena melakukan pemukulan ke korban berulang kali.

Bahkan, pelaku menyeret dan menendang kepala korban hingga tak berdaya.

Pelaku MK juga sempat melakukan selebrasi usai korban terbaring lemas.

Kapolresta Cilacap, Kombes Fannky Ani Sugiharto menyatakan, MK merupakan ketua geng bernama Barisan Siswa.

Baca juga: Polisi Kerahkan 120 Personel Tangkap Pelaku Bullying di Cilacap, Warga Bersorak: Sok Jagoan!

Motif kasus penganiayaan ini lantaran korban mengaku sebagai anggota geng Barisan Siswa.

"Dia (korban) sempat menantang ke luar. Akhirnya, dia bertemu dengan ketua 'Barisan Siswa' yang telah menjadi viral dalam video itu," jelasnya, Rabu (27/9/2023), dikutip dari TribunJateng.com.

MK merupakan siswa kelas 9 SMP, sedangkan korban yang berinisial FF merupakan siswa kelas 8 SMP.

Sebelum bersekolah di SMP N 2 Cimanggu, MK sempat mengenyam pendidikan di sebuah Pesantren daerah Tasikmalaya.

Namun, di pesantren tersebut MK kabur sehingga ia pindah sekolah ke SMPN 4 Majenang, Cilacap.

Lantaran sering berkelahi dan membuat masalah, MK dipindah lagi ke SMPN 2 Cimanggu.

Selain bermasalah di sekolah, MK dikenal sering mencuri ikan milik penduduk setempat.

5 Siswa SMP Jalani Pemeriksaan

Kapolresta Cilacap, Kombes Pol Fannky Ani Sugiharto, mengatakan ada lima siswa SMP yang diamankan karena terlibat penganiayaan.

Dari lima siswa yang diamankan dua di antaranya berstatus terduga pelaku dan tiga lainnya berstatus saksi.

Baca juga: Pelaku Bullying Siswa SMP di Cilacap Ditangkap, Motif karena Korban Gabung Geng Lain

"Kami langsung melakukan Penyidikan dan mengamankan lima orang."

"Tiga orang diperiksa sebagai saksi dan dua orang sebagai terduga pelaku," ungkapnya, Rabu (27/9/2023), dikutip dari TribunBanyumas.com.

Para siswa yang ditangkap menjalani pemeriksaan didampingi orang tua masing-masing.

Hal ini dilakukan lantaran para siswa masih di bawah umur.

"Ini masih melibatkan anak-anak. Semua pihak harus dilibatkan."

"Anak-anak harus mempunyai akhlak yang baik dan saling bertoleransi," lanjutnya.

Sementara itu, Kabid Humas Polda Jateng, Kombes Stefanus Satake Bayu Setianto, sangat menyayangkan adanya tindak kekerasan yang terjadi di lingkungan sekolah.

Baca juga: Siswi SD di Jakarta Dinyatakan Tewas Bunuh Diri, Rekaman CCTV dan Bangku Sekolah jadi Barang Bukti

Ia menambahkan kasus ini akan ditangani kepolisian sesuai aturan hukum yang berlaku.

"Dikarenakan pelaku maupun korban masih anak sehingga mendapat perhatian khusus termasuk dalam penanganannya akan melibatkan stakeholder terkait," tuturnya.

Wakapolresta Cilacap Dr. Arif Fajar Satria saat memberikan keterangan kepada awak media terkait kasus perundungan siswa SMP di Cilacap.
Wakapolresta Cilacap Dr. Arif Fajar Satria saat memberikan keterangan kepada awak media terkait kasus perundungan siswa SMP di Cilacap. (TribunJateng.com/Pinky Anggraeni)

Polisi Kerahkan 12 Personel Tangkap Pelaku MK

Beredar viral video perundungan dan penganiayaan yang dilakukan seorang siswa SMP ke adik kelasnya, di Cilacap, Jawa Tengah. 

Pelaku penganiayaan merupakan siswa kelas 9 berinisial MK, sedangkan korban duduk di kelas 8 berinisial FF.

Usai dilaporkan, jajaran Polresta Cilacap melakukan penangkapan pelaku di kediaman masing-masing pada Selasa (26/9/2023).

Wakapolresta Cilacap, AKBP Dr Arif Fajar Satria, mengatakan saat proses penangkapan para warga sudah mengepung rumah orang tua pelaku.

Baca juga: Viral Siswa SMP di Cilacap Jadi Korban Bullying hingga Alami Luka, Pemicunya Masalah Sepele

Mereka sudah melihat video penganiayaan yang dilakukan pelaku terhadap korban.

Ratusan personel diterjunkan dalam proses penangkapan agar situasi kondusif.

"Untuk pengamanan (saat penjemputan pelaku) kurang lebih ada 120 personel dari distrik Cimanggu dan Polresta Cilacap," paparnya, Rabu (27/9/2023).

Pelaku kemudian dibawa ke mobil polisi tanpa diborgol untuk diamankan di Mapolresta Cilacap.

Sejumlah warga meneriaki pelaku saat proses penangkapan.

Mereka geram nama daerah Cimanggu tercoreng karena aksi penganiayaan yang dilakukan pelaku.

Para warga juga menyebut pelaku sebagai orang yang sok jagoan lantaran memukuli adik kelas hingga tak berdaya.

Baca juga: Polisi Dalami Dugaan Perundungan Kasus Siswi SD Terjatuh dari lantai 4 Sekolah hingga Tewas

AKBP Dr Arif Fajar Satria menyatakan kasus penganiayaan ini dilaporkan oleh kakak korban pada Selasa (26/9/2023) sekitar pukul 15.00 WIB.

"Jadi kakaknya ini menenggarai korban yang saat pulang sekolah banyak terdapat luka di bagian tubuhnya."

"Kemudian melaporkan kepada pihak kepolisian setempat, dan Kapolsek langsung melakukan kroscek," tuturnya.

Setelah pelaku ditangkap, polisi akan memprosesnya sesuai dengan UU sistem peradilan anak karena pelaku masih di bawah umur.

"Itu menjadi PR khusus buat kita, Kapolsek langsung melakukan tindak lanjut bersama Kepala Sekolah," tandasnya.

Korban Dipukul dan Diseret

Video penganiayaan itu diunggah oleh akun Instagram anggota DPR RI @ahmadsahroni88.

Dalam video yang viral di media sosial terlihat seorang siswa SMP yang tidak berdaya dirundung hingga dianiaya oleh temannya.

Baca juga: Siswa SMP Pelaku Perundungan di Cilacap Ditangkap, Aniaya Adik Kelas hingga Lemas Tak Berdaya

Video berdurasi 4 menit 15 detik memperlihatkan korban mengalami kekerasan mulai dari dipukul, diinjak hingga diseret badannya.

Aksi kekerasan tidak hanya dilakukan sekali, namun berulang kali yang mengakibatkan korban jatuh tersungkur di lapangan.

Korban sama sekali tidak melakukan perlawanan terhadap pelaku.

Sementara itu siswa lain yang berada di TKP terlihat ada yang hendak melerai, namun rupanya mereka juga diancam oleh pelaku apabila membela korban.

Ancaman itu rupanya membuat siswa lainnya takut dan membuat mereka hanya bisa menjadi penonton dalam aksi perundungan itu.

(Tribunnews.com/Mohay) (TribunBanyumas.com/Pinky Setiyo Anggraeni)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved