Minggu, 5 Oktober 2025

Bayi Tertukar di Rumah Sakit

Tak Ada Kata Maaf, Dua Ibu Bayi Tertukar Bakal Lapor RS Sentosa ke Polisi, Ini Alasannya

Keduanya adalah Dian dan Siti Mauliah yang melahirkan di Rumah Sakit Sentosa Bogor, tahun 2022 lalu.

Editor: Hendra Gunawan
dok. Kompaas
Rumah Sakit Sentosa Bogor, tempat Siti Mauliah dan Dian melahirkan bayi mereka setahun lalu dan kemudian tertukar. 

"Yang utama memang fokus kami pada masa transisi dua korban untuk sebulan ini," ucapnya.

"Kan anak belum dikembalikan kepada orangtua biologisnya, tapi ini beriringan ya (langkah hukum) maksudnya fokusnya kedua orangtua," imbuh Rusdy.

Pengumuman hasil tes DNA silang oleh Polres Bogor di Cibinong yang dihadiri kedua orangtua bayi, Siti Mauliah dan Dian, Jumat (25/8/2023).
Pengumuman hasil tes DNA silang oleh Polres Bogor di Cibinong yang dihadiri kedua orangtua bayi, Siti Mauliah dan Dian, Jumat (25/8/2023). (Kompas/Afdhalul Ikhsan)

Diketahui Siti dan Dian sama-sama melahirkan bayi laki-laki pada 18 Juli 2022 di RS Sentosa, Bogor.

Hasil tes DNA terhadap dua bayi laki-laki berinisial MRD dan MGR menyatakan keduanya tertukar dari orangtua aslinya.

"Ditemukan memang fix 99,99 persen berdasarkan data yang diberikan oleh Kapuslabfor yang diwakili oleh beliau bahwa anak tersebut memang tertukar," ujar Kapolres Bogor AKBP Rio Wahyu Anggoro dalam jumpa pers di Bogor, Jumat (25/8/3023).

Juru Bicara RS Sentosa Gregg Djako menyatakan sejak kasus bayi tertukar muncul pihaknya sudah mendapatkan saksi sosial.

Dampak sanksi sosial ini membuat jumlah pasien berobat ke RS Sentosa perlahan menurun.

Jika hal ini berjalan terus menerus, bisa berakibat ke 300 karyawan yang bekerja di RS.

Gregg menyadari sanksi sosial tersebut merupakan konsekuensi yang harus diterima oleh rumah sakit.

"Pasien menurun jauh. Ini sanksi sosial yang diterima. Kita jadi sorotan negatif," ujar Gregg saat dikonfirmasi, Minggu (27/8/2023).

Siti Mauliah mengaku bahagia saat pertama kali dirinya menggendong dan mencium anak kandungnya setelah setahun terpisah.

Setelah hasil tes DNA keluar, kedua ibu bayi tertukar di Bogor, Siti dan Dian, sepakat melakukan transisi pemindahan anak selama satu bulan.

Proses transisi itu dimulai Senin (28/8/2023). Pada proses di minggu pertama ini, kedua ibu dan bayi akan dipertemukan secara intens.

Rencananya, dalam satu pekan ini mereka akan bertemu setiap hari.

"Kedua ibu dan suami masing-masing sangat bersemangat dan meminta untuk intensitas pertemuan itu lebih ditingkatkan, jadi jangan satu minggu satu kali," kata Kasat Reskrim Polres Bogor, AKP Yohannes Redhoi Sigiro, Senin (28/8/2023).

Halaman
1234
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved