Selasa, 30 September 2025

Sosok TADS, Anggota Paskibra yang Meninggal setelah Latihan, Sempat Makan Mi Ayam lalu Pusing

Seorang anggota Paskibra dari Kabupaten Gunungkidul meninggal dunia setelah latihan. Berikut sosoknya

DOK. ISTIMEWA
TADS (16) siswi asal Desa Bogem, Kecamatan Bayat, Klaten dinyatakan meninggal dunia usai latihan Paskibra. 

Setelah latihan, TADS juga sempat makan mi ayam.

Kapolsek Gedangsari AKP Suryanto (tengah kiri) saat mengantar peti jenazah TADS
Kapolsek Gedangsari AKP Suryanto (tengah kiri) saat mengantar peti jenazah TADS pada Kamis (10/08/2023). TADS merupakan anggota Paskibra Gedangsari yang meninggal seusai latihan dan sebelumnya sempat sakit.

"Kemarin itu masih mengikuti (latihan) terus pulang jam 14.00 WIB atau jam 15.00 WIB."

"Terus main sama temannya, beli mi ayam, makan di situ," ujar Suripto (50), yang merupakan relawan desa, mengutip TribunSolo.com.

Kemudian, saat Magrib, TADS mengalami pusing.

Sekira pukul 18.30 WIB, TA langsung dilarikan ke Puskesmas Bayat.

Baru beberapa saat menjalani perawatan, TADS dinyatakan meninggal dunia pukul 19.15 WIB.

Suripto mengatakan, sebelumnya, TADS tak pernah mengeluhkan soal kesehatannya.

Sementara itu, Pelaksana Harian (Plh) Dinas Kesehatan Klaten, Anggit Budiarto mengatakan, sudah mendapatkan rekamedis pemeriksaan terhadap TADS.

Anggit menjelaskan, setibanya di Puskesmas Bayat, TA sudah dalam kondisi tak sadarkan diri.

"Dari CCTV itu, 7 menit itu sudah flat (monitor alat pendeteksi jantung)," tandasnya.

Jenazah TADS pun telah dimakamkan di pemakaman umum Padukuhan Bogem, Kamis (10/8/2023).

Baca juga: Sosok Fabian Alvaro, Dicoret dari Paskibraka Nasional H-2 Pemusatan, Berprestasi di Bidang Paskibra

Terkait meninggalnya anggota Paskibra, Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Gunungkidul, Supriyanto buka suara.

Menurut informasi yang ia terima, TADS sempat sakit sebelum akhirnya meninggal dunia.

Atas kejadian itu, ia berharap seluruh kapanewon memperhatikan kondisi kesehatan para pelajar yang jadi anggota Paskibra.

Termasuk saat skrining kesehatan di awal proses seleksi.

"Apalagi skrining di Kapanewon tidak seketat di kabupaten," tandasnya.

Ia juga menyarankan agar ada koordinasi dengan petugas kesehatan dari puskesmas setempat.

Sebab, kata dia, perlu pengecekan kondisi kesehatan anggota Paskibra secara rutin.

(Tribunnews.com/Nanda Lusiana, TribunJogja.com/Alexander Aprita, TribunSolo.com/Tri Widodo, Kompas.com/Markus Yuwono)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan