Sabtu, 4 Oktober 2025

SMAN di Tuban Pungut Iuran Seragam Jutaan Rupiah, di Tulungagung Kepseknya Dicopot

Kepala Sekolah tingkat SMA/SMK Negeri di wilayah Tuban, Jawa Timur, diminta tidak menarik biaya pakaian dan iuran siswa dalam bentuk apa pun.

Editor: Hendra Gunawan
Kolase Tribun Jatim
Kolase Kantor Cabang Dinas Pendidikan (Kacabdindik) wilayah Bojonegoro-Tuban di Bojonegoro dan kuitansi pembayaran seragam di SMA Negeri 1 Bangilan Tuban, Minggu (30/7/2023). 

Namun saat siswa akan melakukan ujian semester, uang yang dicicil harus sampai Rp 1.500.000 sebagai syarat pengambilan kartu ujian.

"Sisanya harus lunas agar bisa mengambil rapot, saat naik kelas dua nanti juga harus bayar Rp 300 ribu. Sebenarnya keberatan, tapi mau gimana lagi," terangnya.

Masih kata CSR, untuk pembayaran seragam siswa baru perempuan diminta Rp 1,2 juta.

Siswa akan mendapat seragam dan atribut sekolah.

Setelah melakukan pembayaran, siswa baru akan mendapat 3 stel kain, 1 stel kaus olahraga, atribut lengkap dan 1 jilbab putih serta cokelat.

"Untuk seragam siswa baru harus bayar Rp 1,2 juta," pungkasnya.

Kejadian di Tulungagung

Akibatnya Kepala Sekolah SMAN 1 Kedungwaru Tulungagung, Nuriddin, dicopot karena hal serupa. 

Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur (Jatim), Aries Agung Paewai membenarkan pencopotan Pelaksana Tugas (Plt) Kepala SMAN 1 Kedungwaru.

"Plt Kepala SMAN 1 Kedungwaru Tulungagung dicopot sementara," terangnya saat dikonfirmasi Kompas.com, Selasa (25/7/2023).

Buntut polemik mahalnya harga seragam, Kepala SMAN 1 Kedungwaru dicopot dari jabatannya.
Buntut polemik mahalnya harga seragam, Kepala SMAN 1 Kedungwaru dicopot dari jabatannya.

Hal tersebut berawal dari  wali siswa SMAN 1 Kedungwaru Tulungagung  mengeluhkan penawaran seragam sekolah anaknya yang nilanya jutaan rupiah.

Ia mengungkap tidak ada paksaan membeli seragam yang disampaikan secara terbuka.

Namun pihak sekolah menegaskan, jika tidak membeli seragam di sekolah, maka warnanya akan berbeda.

Karena itu, tidak ada pilihan selain membeli seragam lewat sekolah.

"Anak-anak pasti takut dong kalau seragamnya beda. Makanya tidak ada pilihan selain membeli lewat sekolah," katanya.

Halaman
123
Sumber: Tribun Jatim
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved