Minggu, 5 Oktober 2025

Kapal Kargo Malaysia Tenggelam di Selat Malaka, Alami Kebocoran hingga Belasan ABK Hilang

Saat ini, kata dia tim yang akan turun dari Badan Sar Nasional Tanjung Balai tengah melakukan persiapan, guna bantuan kapal tenggelam di Selat Malaka.

nova.grid.id
Ilustrasi kapal tenggelam 

TRIBUNNEWS.COM - Kapal kargo yang berangkat dari Malaysia menuju Tanjung Balai, Sumatera Utara, tenggelam, Senin (31/7/2023).

Kapal pengangkut hasil pertanian tersebut tenggelam di perairan Malaka, Kepulauan Riau.

Komandan Pos Basarnas Tanjung Balau, Asahan Romo mengonfirmasi hal tersebut.

"Benar memang kejadian itu kapal kargo jurusan Malaysia ke Indonesia tapi kejadian tersebut terjadi di wilayah Kepulauan Riau," kata dia.

Diketahui, kapal kargo tersebut mengangkut 11 anak buah kapal (ABK).

Hingga saat ini, 11 korban tersebut masih belum ditemukan.

"Sepertinya kami akan turun ke sana untuk makan BKO," katanya.

Baca juga: Korban Kapal Tenggelam di Perairan Malaoge Ditemukan, Dua Korban Terdampar dan Satu Terombang-ambing

Saat ini, kata dia tim yang akan turun dari Badan Sar Nasional Tanjung Balai tengah melakukan persiapan, guna bantuan kapal tenggelam di Selat Malaka.

"Kami akan berangkat pukul 13.00 WIB ke TKP," pungkasnya.

Berikut identitas 11 ABK yang ikut tenggelam,

1. Rinaldi Taufiq (40)

2. Candra Gunawan (37)

3. Chairul Azhar Lubis (50)

4. John Harmaini (61)

5. Hermansyah Sitorus (41)

6. Ibrahim Dalimunte (44)

7. Muhmmad Fiqli Suamri (23)

8. Ibrahim Sitompul (41)

9. Amrun (45)

10. Syafrizal (37)

11. Harun (44).

Baca juga: Kapal Tenggelam di Perairan Malaoge, 3 Warga Wakatobi Dilaporkan Hilang

Alami Kebocoran

Kapal KM Lintang Timur Selatan tersebut diduga alami kebocoran.

Hal tersebut disampaikan Kepala Basarnas Pekanbaru, Budi Cahyadi.

Informasiperihal kejadian ini diterima dari Basarnas Command Center (BCC) Pusat.

"Kapal mengalami mengalami karam mengalami kebocoran, terus menerus terisi air akibat terhempas gelombang yang cukup besar," kata Budi.

Lanjut dia, kapal ini diketahui berangkat dari Tanjung Balai Asahan, Sumatera Utara (Sumut) dengan tujuan Malaysia.

Kapal mengangkut hasil pertanian seperti pisang, kelapa, dan lain-lain.

"Kami berkoordinasi dengan Basarnas Medan, MRCC Putra Jaya Malaysia dan VTS Dumai untuk melakukan pemapelan pada kapal-kapal yang melintas," jelasnya.

Budi memaparkan, Basarnas Pekanbaru telah menggerakkan kapal RB 218 Dumai untuk menuju ke lokasi.

Ia berujar, pihaknya juga menginformasikan kepada kapal-kapal yang melintas dUntuk berkomunikasi dengan awak kapal nahas itu, petugas mengandalkan radio.

"Bila mengetahui dan berjumpa dengan kapal tersebut, agar dapat membantu proses evakuasi dan menginformasikan ke Tim SAR gabungan," terang Budi

"Info dari agen kapal, bahwa komunikasi dengan nakhoda kapal yang bocor itu terputus. Masih menduga apakah ada kapal nelayan yang sudah mengevakuasi 11 ABK tersebut atau kapal lain yang mengevakuasi. Sampai saat ini belum ada info," imbuh Budi

Ia menambahkan, Kapal KM Lintang Timur Selatan diperkirakan sudah tenggelam.

Baca juga: 15 Korban Tewas Korban Kapal Tenggelam Semuanya Warga Desa Lagili, Dimakamkan Satu Liang Lahad

KN SAR Sanjaya Diturunkan

KN SAR Sanjaya pun dikerahkan untuk membantu pencarian kapal kargo tersebut.

Kapal yang mampu menjangkau hingga radius 30 meter ini dapat diandalkan dalam tanggap bencana di Laut Pantai Timur.

Kapal ini ditugaskan untuk mengkover 6 kabupaten di Sumatera Utara yang meliputi pelayaran di Selat Malaka.

Bahkan, saking canggihnya kapal ini dapat membantu pertolongan pertama bila terjadi kebakaran di tengah laut.

Sebab, KN Sanjaya memiliki meriam air yang bertujuan untuk memadamkan api apabila terjadi kebakaran di laut.

Kapal yang memiliki spesifikasi panjang 40 meter, dengan lebar 7,8 meter mampu berjalan cukup kencang dengan kecepatan maksimal 30 Knot.

Hal itu bukan tanpa alasan, pasalnya kapal ini dilengkapi dengan tiga buah mesin seri 1400, ditambah dengan bobot yang ringan teebuat dari alumunium.

Selain itu, kapal ini juga memiliki beberapa fasilitas canggih lainnya berupa sistem autopilot, Sea Rider, perangkat satelit, alat selam dan peralatan komunikasi digital.

Artikel ini diolah dari TribunMedan.com

Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved